SINAR HARAPAN - GEMPA bumi melanda wilayah pegunungan berbukit-bukit di Afghanistan timur Rabu 22 Juni 2022 pagi, meratakan rumah-rumah batu dan bata lumpur.
Gempa Afghanistan tersebut menewaskan sedikitnya 1.000 orang. Ini menjadi gempa paling mematikan di negara itu dalam dua dekade, kantor berita pemerintah melaporkan seperti dikutip dari Al Jazeera.
Diperkirakan 1.500 lainnya dilaporkan terluka, dan para pejabat mengatakan jumlah korban tewas bisa meningkat.
Baca Juga: Gempa Mengguncang Taiwan pada Pukul 8 Pagi, Getarannya Terasa di Seluruh Negara
Bencana yang ditimbulkan oleh gempa bermagnitudo 6,1 merupakan ujian besar bagi pemerintah Taliban Afghanistan.
Gempa itu berpusat di provinsi Paktika, sekitar 50 kilometer barat daya kota Khost, menurut Departemen Meteorologi Pakistan.
Para ahli menempatkan kedalamannya hanya 10 kilometer. Gempa dangkal cenderung menyebabkan lebih banyak kerusakan.
Baca Juga: Update Dampak Gempa Fukushima: Empat Orang Tewas, 107 Luka, Kereta Peluru Shinkansen Keluar Jalur
Badan seismologi Eropa mengatakan gempa itu dirasakan lebih dari 500 kilometer oleh 119 juta orang di Afghanistan, Pakistan dan India.
Jumlah korban tewas sama dengan gempa tahun 2002 di Afghanistan utara.
Artikel Terkait
Malaysia Banjir Lagi, 8.727 Warga Kembali Dievakuasi
Banjir Lagi di Malaysia, Tak Ada WNI Terkena Dampak
Malaysia Terancam Banjir Gelombang Tiga
Washington Diterjang Banjir, Warga Diminta Segera Evakuasi
India Dilanda Banjir Bandang, 1.800 Desa Terendam, Sedikitnya 25 Tewas, dan 650 Ribu Orang Mengungsi
Bangladesh Dilandar Banjir: Empat Juta Orang Mengungsi, 41 Orang Tewas Akibat Longsor dan Tersambar Petir