Pemerintah Rusia Tak Menjamin Warga AS yang Ditangkap Tidak Hadapi Hukuman Mati

- Selasa, 21 Juni 2022 | 16:40 WIB
Ilustrasi - Pemerintah Rusia Tak Bisa Menjamin Warga AS yag Ditangkap Tidak Hadapi Hukuman Mati (dok, Image/Ist/Bebas Baru)
Ilustrasi - Pemerintah Rusia Tak Bisa Menjamin Warga AS yag Ditangkap Tidak Hadapi Hukuman Mati (dok, Image/Ist/Bebas Baru)

SINAR HARAPAN - PEMERINTAH Rusia tidak dapat menjamin bahwa mantan prajurit Amerika yang ditangkap di Ukraina tidak akan menghadapi hukuman mati, ujar Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Ini dikatakannya dalam sebuah wawancara dengan televisi NBC yang ditayangkan pada hari Senin, 21 Juni 2022 seperti dikutip dari Tass.

"Saya tidak bisa menjamin apa-apa. Itu tergantung pada penyelidikan," katanya.

Baca Juga: Putin Sebut Negara Barat Gagal Menghancurkan Rusia, Ekonomi Rusia Tahan Terhadap Sanksi Barat yang 'Gila'

Saat itu ketika Dmitry Peskov ditanya apakah dia bisa menjamin bahwa tawanan perang AS tidak akan menghadapi nasib yang sama seperti warga Inggris Aiden Aslin.

Warga Inggris Aiden Aslin, Shaun Pinner, dan warga negara Maroko Brahim Saadoun sebelumnya dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Republik Rakyat Donetsk.

The Daily Telegraph pekan lalu melaporkan bahwa dua mantan tentara AS Alexander Drueke dan Andy Huynh ditangkap di dekat Kharkov.

Baca Juga: Vodka 'Airmata Zelensky' Dijual di Rusia, Begini Penampakannya

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada 16 Juni bahwa pihaknya siap untuk terlibat dengan Rusia mengenai warga negara AS yang mengambil bagian dalam permusuhan di Ukraina.

Departemen Luar Negeri AS juga sekali lagi sangat menyarankan orang Amerika untuk tidak pergi ke Ukraina.

Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus sebagai tanggapan atas permintaan bantuan dari kepala republik Donbass.

Baca Juga: Jurnalis Rusia Pemenang Nobel Perdamaian Jual Medalinya untuk Bantu Anak-anak Ukraina

Barat membalas keputusan Rusia dengan memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap negara itu dan meningkatkan pengiriman senjata ke Kiev.***

 

Editor: Rosi Maria

Sumber: TASS

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X