Elon Musk Dituntut Lagi, Kali Ini Digugat Investor Tesla Gegara Budaya Kerja 'Toxic' Merugikan Perusahaan

- Minggu, 19 Juni 2022 | 12:09 WIB
Elon Musk, digugat lagi, kali ini dituntut investor Tesla. (Instagram @elonreevmusk/Banten Ekspose)
Elon Musk, digugat lagi, kali ini dituntut investor Tesla. (Instagram @elonreevmusk/Banten Ekspose)

SINAR HARAPAN - Seorang pemegang saham Tesla Inc menggugat CEO Elon Musk dan jajarannya.

Pemegang saham ini menuduh jajaran petinggi perusahaan itu mengabaikan untuk menangani keluhan tentang diskriminasi dan pelecehan di tempat kerja, dan menimbulkan 'budaya tempat kerja yang beracun.'

Gugatan pada pertengahan pekan ini adalah yang terbaru terhadap Tesla, yang telah dituduh melakukan diskriminasi rasial dan pelecehan seksual di pabriknya.

Baca Juga: Warganet Berspekulasi Elon Musk Bakal Bantu Amber Heard Bayar Ganti Rugi, Seberapa Kaya Elon Musk di 2022?

"Tesla telah menciptakan budaya kerja beracun yang didasarkan pada pelecehan dan diskriminasi rasis dan seksis terhadap karyawannya sendiri," kata investor itu, Solomon Chau, dikutip dari Reuters, Minggu, 19 Juni 2022.

"Lingkungan kerja yang beracun ini telah berlangsung secara internal selama bertahun-tahun, dan baru belakangan ini kebenaran tentang budaya Tesla muncul," tambahnya di pengaduan tersebut.

Ia menuding budaya tempat kerja Tesla yang beracun telah menyebabkan kerugian finansial dan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada reputasi perusahaan. 

Baca Juga: Elon Musk, Tesla, dan SpaceX Digugat Investor Dogecoin Rp3.824 Triliun atas Tuduhan Skema Piramida

Tesla tidak segera menanggapi komentar. Kendall Law Group PLLC, pengacara yang mewakili Chau, juga belum menanggapi komentar lebih lanjut.

Tesla sebelumnya mengatakan perusahaan tidak menoleransi diskriminasi dan telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi keluhan pekerja.

Gugatan itu menuduh para terdakwa yaitu Musk dan 11 anggota dewan Tesla di perusahaan.

Baca Juga: SpaceX Pecat Lima Karyawan yang Menyusun dan Mengedarkan Surat Mengkritik Elon Musk

Mereka dituding melanggar kewajiban fidusia mereka dengan gagal mengatasi dan memperbaiki bendera merah mengenai laporan internal diskriminasi dan pelecehan.

Hal ini menyebabkan Tesla kehilangan karyawan berkualitas tinggi dan mengeluarkan biaya untuk membela kasus, termasuk menyelesaikan denda atas pelanggaran, kata gugatan itu.***

Editor: Rosi Maria

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Medvedev: Kiamat Nuklir Makin Dekat

Kamis, 23 Maret 2023 | 23:35 WIB
X