Putin Sebut Negara Barat Gagal Menghancurkan Rusia, Ekonomi Rusia Tahan Terhadap Sanksi Barat yang 'Gila'

- Minggu, 19 Juni 2022 | 09:52 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Harian Terbit)
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Harian Terbit)

SINAR HARAPAN - MENGUTUK sanksi yang dihadapi negaranya, Presiden Rusia Vladimir Putin mencerca Barat dalam pidato pedas pada hari Jumat, 18 Juni 2022.

Putin mengatakan prinsip-prinsip sistem ekonomi global sedang diserang, seperti dikutip dari Public News Time.

Dalam pidato utama di sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, Putin mengatakan 'sekutu di Barat sedang mencoba untuk melawan arah sejarah' dan berpikir 'dalam kaitannya dengan abad terakhir.'

Baca Juga: Nord Stream 1 Disebut Jadi Senjata Putin dalam Melemahkan Ukraina dan Melawan Eropa

Putin mengatakan ekonomi Rusia tahan terhadap sanksi Barat yang 'gila dan tidak bijaksana' sebagai tanggapan atas perang di Ukraina.

Putin mengatakan 'Blitzkrieg ekonomi' terhadap negaranya 'tidak memiliki peluang untuk berhasil' dan bahwa negara-negara barat telah gagal untuk menghancurkan Rusia.

Blitzkrieg adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan metode perang ofensif yang dirancang untuk menyerang musuh dengan cepat dan fokus menggunakan kekuatan bergerak yang dapat bermanuver, termasuk tank lapis baja dan dukungan udara.

Baca Juga: Putin Beri Santunan 5 Juta Ruble kepada Keluarga Tentara Rusia yang Tewas di Ukraina dan Suriah

Putin melanjutkan, ia menunjukkan bagaimana sanksi berdampak pada Uni Eropa, yang kehilangan lebih dari USD400 miliar.

Dia mengatakan bahwa ketika memenangkan Perang Dingin, AS 'menyatakan diri sebagai wakil Tuhan sendiri di Bumi' dengan 'tidak ada tanggung jawab, hanya kepentingan.'

Putin juga mengecam presiden as joe biden karena menyalahkannya dan perangnya karena berdampak pada inflasi AS yang mencapai titik tertinggi selama satu generasi.

Baca Juga: Dubes Rusia Sebut Kehadiran Putin di KTT G20 Bali Masih Tunggu Perkembangan

Pemimpin Rusia itu mengatakan negara-negara barat menggunakan perang sebagai alasan untuk menyembunyikan salah urus ekonomi mereka sendiri.

"Kita semua mendengar tentang apa yang disebut 'inflasi Putin'. Ini adalah teori bagi mereka yang tidak bisa membaca dan menulis. Alasan masalah mereka adalah kebijakan yang salah dari pemerintah AS dan birokrasi Eropa," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa negara-negara barat terus memasok senjata Ukraina tetapi ia tidak ragu bahwa 'semua tujuan dari operasi khusus akan terselesaikan secara penuh.'

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Medvedev: Kiamat Nuklir Makin Dekat

Kamis, 23 Maret 2023 | 23:35 WIB
X