SINAR HARAPAN - MENGUTUK sanksi yang dihadapi negaranya, Presiden Rusia Vladimir Putin mencerca Barat dalam pidato pedas pada hari Jumat, 18 Juni 2022.
Putin mengatakan prinsip-prinsip sistem ekonomi global sedang diserang, seperti dikutip dari Public News Time.
Dalam pidato utama di sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, Putin mengatakan 'sekutu di Barat sedang mencoba untuk melawan arah sejarah' dan berpikir 'dalam kaitannya dengan abad terakhir.'
Baca Juga: Nord Stream 1 Disebut Jadi Senjata Putin dalam Melemahkan Ukraina dan Melawan Eropa
Putin mengatakan ekonomi Rusia tahan terhadap sanksi Barat yang 'gila dan tidak bijaksana' sebagai tanggapan atas perang di Ukraina.
Putin mengatakan 'Blitzkrieg ekonomi' terhadap negaranya 'tidak memiliki peluang untuk berhasil' dan bahwa negara-negara barat telah gagal untuk menghancurkan Rusia.
Blitzkrieg adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan metode perang ofensif yang dirancang untuk menyerang musuh dengan cepat dan fokus menggunakan kekuatan bergerak yang dapat bermanuver, termasuk tank lapis baja dan dukungan udara.
Baca Juga: Putin Beri Santunan 5 Juta Ruble kepada Keluarga Tentara Rusia yang Tewas di Ukraina dan Suriah
Putin melanjutkan, ia menunjukkan bagaimana sanksi berdampak pada Uni Eropa, yang kehilangan lebih dari USD400 miliar.
Dia mengatakan bahwa ketika memenangkan Perang Dingin, AS 'menyatakan diri sebagai wakil Tuhan sendiri di Bumi' dengan 'tidak ada tanggung jawab, hanya kepentingan.'
Putin juga mengecam presiden as joe biden karena menyalahkannya dan perangnya karena berdampak pada inflasi AS yang mencapai titik tertinggi selama satu generasi.
Baca Juga: Dubes Rusia Sebut Kehadiran Putin di KTT G20 Bali Masih Tunggu Perkembangan
Pemimpin Rusia itu mengatakan negara-negara barat menggunakan perang sebagai alasan untuk menyembunyikan salah urus ekonomi mereka sendiri.
"Kita semua mendengar tentang apa yang disebut 'inflasi Putin'. Ini adalah teori bagi mereka yang tidak bisa membaca dan menulis. Alasan masalah mereka adalah kebijakan yang salah dari pemerintah AS dan birokrasi Eropa," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa negara-negara barat terus memasok senjata Ukraina tetapi ia tidak ragu bahwa 'semua tujuan dari operasi khusus akan terselesaikan secara penuh.'
Artikel Terkait
Disebut Idap Kanker, Intelijen Militer Ukraina: Putin dalam Kondisi Psikologis dan Fisik yang Sangat Buruk
Mantan Kepala Intelijen Inggris Prediksi Putin Akan Lengser di 2023 dan Masuk Sanatorium Karena Penyakitnya
Zelensky Tak Bersedia Bertemu Siapa pun dari Rusia, Kecuali Presiden Vladimir Putin
Zelensky Murka, Tolak Mentah-mentah Usulan Serahkan Wilayah dan Buat Konsesi dengan Putin
Putin Mengancam Menyerang Target Baru Jika Ukraina Disuplai AS Rudal Jarak Jauh