SINAR HARAPAN - MENYUSUL sanksi yang diberlakukan oleh negara-negara Barat dan beberapa negara lain kepada Rusia, beberapa brand terkenal juga mengangkat kakinya dari Negeri Beruang Merah itu.
McDonald's adalah salah satunya. Brand itu menutup restorannya di Rusia pada 14 Maret dan mengatakan di pertengahan Mei memutuskan untuk meninggalkan pasar negara itu.
Saat ini gerai makanan cepat saji itu kini berada bawah kepemilikan baru dan dengan nama baru Vkusno i tochka, yang jika diterjemahkan menjadi 'enak dan hanya itu'.
Baca Juga: Hongaria Belum Setuju, Uni Eropa Gagal Sepakati Sanksi Embargo Minyak Rusia
Logo ikonik McD dengan huruf M besar yang melengkung kuning hilang. Begitu pula menu filet-of-fish kini dicantumkan sebagai burger ikan. Big Mac juga sudah tak lagi tampak.
Merek restoran burger Amerika Serikat ini pertama kali dibuka di Moskow tiga dekade lalu dan jadi salah satu gerai makanan favorit cepat saji di negara itu.
Namun kepemilikan McDonald's akhirnya dijual dan brand itu hengkang karena konflik di Ukraina.
Baca Juga: Kasus COVID 19 Tak Juga Mereda, Otoritas Beijing Mulai Jatuhkan Sanksi Terhadap Berbagai Pihak
Pada hari Minggu, puluhan orang mengantri di luar restoran yang dulunya adalah gerai andalan McDonald's di pusat kota Moskow, seperti diberitakan The Daily Star.
Outlet itu memakai logo baru, burger bergaya dengan dua kentang goreng dengan slogan bertuliskan: 'Namanya berubah, cintanya tetap'.
Artikel Terkait
PM Inggris: Dunia Akan Perkuat Sanksi Terhadap Rusia Sampai Agresi Berhenti
Putin: Sanksi dari Barat Seperti Deklarasi Perang
200.000 Warga Ukraina Terkepung di Mariupol, AS Pertimbangkan Sanksi Impor Minyak Rusia
Hadapi Sanksi, Putin dan Presiden Belarusia Nyatakan Saling Mendukung Secara Konseptual
Turis Rusia di Bali dan Thailand Kehabisan Uang Akibat Sanksi Ekonomi