SINAR HARAPAN - CHINA telah bersumpah untuk 'berjuang sampai akhir' untuk menghentikan kemerdekaan Taiwan dan memperingatkan bahwa campur tangan asing di Taiwan 'ditakdirkan untuk gagal', seperti dikutip dari Al Jazeera.
Ini memicu ketegangan yang sudah meningkat dengan Amerika Serikat atas pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
“Jika ada yang berani memisahkan Taiwan dari China, kami akan... berjuang dengan segala cara dan kami akan berjuang sampai akhir. Ini adalah satu-satunya pilihan bagi China,” kata Menteri Pertahanan China Wei Fenghe pada KTT Keamanan Dialog Shangri-La di Singapura pada Minggu, 12 Juni 2022.
Baca Juga: 39 Jet Tempur China Serbu Taiwan, Taipei Siaga Sistem Rudal
Menanggapi Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, yang berbicara pada Sabtu, 11 Juni 2022 Wei mengatakan: "Tidak ada yang boleh meremehkan tekad dan kemampuan angkatan bersenjata China untuk menjaga integritas teritorialnya".
Wei mengatakan 'beberapa negara terus memainkan kartu Taiwan melawan China' untuk 'mencampuri urusan dalam negeri'.
“Tidak ada yang bisa menghentikan jalan China menuju reunifikasi,” tambahnya.
Baca Juga: Taiwan Waspadai Aktivitas Militer China di Tengah Krisis Ukraina
Austin pada hari Sabtu menuduh Beijing melakukan kegiatan militer 'provokatif dan tidak stabil' dalam pidatonya di Dialog dan mengatakan AS akan mendukung sekutu dan mitranya di Asia Pasifik.
Berbicara pada hari Minggu, Wei mengatakan terserah kepada AS untuk meningkatkan hubungan, karena hubungan berada pada titik kritis.
Mengulangi beberapa kali bahwa China mencari perdamaian dan stabilitas dan bukan agresor, dia mengatakan AS harus 'berhenti mencoreng dan membendung China. Berhenti mencampuri urusan dalam negeri China.'
Baca Juga: Taiwan Ikut Jatuhkan Sanksi pada Rusia
“Hubungan bilateral tidak dapat membaik kecuali pihak AS dapat melakukan itu,” Wei, dalam seragam militernya kepada para delegasi.
Dia memberikan nada yang lebih mendamaikan, menyerukan hubungan China dan AS yang 'stabil', yang menurutnya penting untuk perdamaian global.
Wei dan Austin mengadakan pembicaraan tatap muka pertama mereka di sela-sela KTT di Singapura pada hari Jumat.
Artikel Terkait
Kotak Hitam Kedua dari Pesawat China Eastern Akhirnya Ditemukan
China Tuduh AS dan NATO 'Menyemangati' Ukraina untuk Berperang 10 Tahun Melawan Rusia
Umat Islam di China Berlebaran Selasa Besok, Solat Idul Fitri Berjamaah Ditiadakan Karena Kenaikan Kasus COVID
China Menolak Protes Filipina Soal Larangan Pencarian Ikan, Sebut Sejalan dengan Hukum Laut Internasional
Diproduksi Perusahaan China CanSino Biologics, Efikasi Convidecia Disebut Mendekati Vaksin Pfizer