SINAR HARAPAN - DUTA Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengaku belum dapat memastikan kehadiran Presiden Vladimir Putin di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang.
“Kami belum dapat memastikan apakah Presiden Vladimir Putin akan hadir secara luring atau daring,” kata Vorobieva dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan ada banyak faktor dan situasi yang akan mempengaruhi kehadiran sang presiden.
Baca Juga: Putin Beri Santunan 5 Juta Ruble kepada Keluarga Tentara Rusia yang Tewas di Ukraina dan Suriah
“Kami masih punya waktu memikirkan itu dan masih menunggu perkembangan,” kata dia.
Menurut Presiden Joko Widodo, saat melakukan pembicaraan via telepon dengan dirinya pada Kamis, 28 April 2022, Putin menyatakan akan hadir dalam KTT G20.
Jokowi mengatakan pemimpin Rusia itu mengucapkan terima kasih atas undangan untuk menghadiri KTT G20.
Baca Juga: Nord Stream 1 Disebut Jadi Senjata Putin dalam Melemahkan Ukraina dan Melawan Eropa
G20 merepresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia karena 20 negara dan kawasan yang menjadi anggotanya menyumbang 85 persen produk domestik bruto (PDB) dunia.
Anggota G20 juga menyumbang 75 persen perdagangan internasional serta mewakili dua pertiga populasi dunia.
Anggota-anggota G20 adalah Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia.
Baca Juga: Zelensky Murka, Tolak Mentah-mentah Usulan Serahkan Wilayah dan Buat Konsesi dengan Putin
Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa juga merupakan anggota G20.
Artikel Terkait
Putin Peringatkan Finlandia untuk Tidak Bergabung dengan NATO
Disebut Idap Kanker, Intelijen Militer Ukraina: Putin dalam Kondisi Psikologis dan Fisik yang Sangat Buruk
Mantan Kepala Intelijen Inggris Prediksi Putin Akan Lengser di 2023 dan Masuk Sanatorium Karena Penyakitnya
Zelensky Tak Bersedia Bertemu Siapa pun dari Rusia, Kecuali Presiden Vladimir Putin
Zelensky Murka, Tolak Mentah-mentah Usulan Serahkan Wilayah dan Buat Konsesi dengan Putin