SINAR HARAPAN - PRESIDEN Rusia Vladimir Putin disebut memanfaatkan pipa gas Nord Stream 1 yang mengalir dari Rusia ke Jerman untuk melemahkan keamanan Ukraina.
Hal ini dikatakan CEO Operator Sistem Transmisi Gas Ukraina (GTSOU) dalam sebuah opini yang diterbitkan Senin oleh The Kyiv Independent.
Sergiy Makogon mengatakan bahwa Putin, telah menggunakan energi sebagai 'senjata' untuk melawan Eropa selama beberapa waktu.
Baca Juga: Putin Mengancam Menyerang Target Baru Jika Ukraina Disuplai AS Rudal Jarak Jauh
Dia mengatakan GTSOU dan perusahaan minyak dan gas Ukraina Naftogaz mengirim permintaan akhir bulan lalu kepada pemerintah Jerman untuk meninjau keputusan sehubungan Nord Stream 1.
"Artileri Rusia meratakan kota-kota Ukraina, korban tewas sipil di Mariupol saja dikhawatirkan mencapai [puluhan] ribu," tulis Makogon.
“Pada saat yang sama, impor gas Rusia yang berkelanjutan menikam kami dari belakang. Selama saluran pipa pengalih, seperti Nord Stream 1 dan TurkStream, tetap beroperasi, postur keamanan Ukraina tetap jauh lebih lemah daripada yang seharusnya,” ujarnya.
Baca Juga: Zelensky Murka, Tolak Mentah-mentah Usulan Serahkan Wilayah dan Buat Konsesi dengan Putin
Seruan Makogon untuk menghentikan operasi di jalur pipa Nord Stream 1 adalah dorongan terbaru bagi Eropa untuk menjauhkan diri dari energi Rusia di tengah perang yang dikecam secara internasional di Ukraina.
Rusia, sudah menghadapi embargo minyak AS. Ini termasuk larangan sebagian dari Uni Eropa yang akan mulai berlaku pada akhir tahun.
Juga penghentian proyek pipa Nord Stream 2 senilai USD11 miliar yang akan secara signifikan meningkatkan pasokan gas Rusia ke Eropa.
Baca Juga: Zelensky Tak Bersedia Bertemu Siapa pun dari Rusia, Kecuali Presiden Vladimir Putin
"Kami telah berulang kali memperingatkan Brussel, Berlin, dan Washington tentang risiko geopolitik yang terkait dengan upaya bersama Rusia untuk mengurangi ketergantungan pada Ukraina untuk transit," tulis Makogan.
"Namun, gas Putin terus mengalir melalui Nord Stream 1. Yang lebih buruk, Kremlin memulai dua jalur pipa pengalih (Nord Stream 2 dan TurkStream), yang kapasitas gabungannya cukup untuk membawa Ukraina keluar sepenuhnya," katanya.
Artikel Terkait
PM Kanada Trudeau: Vladimir Putin Bertanggung Jawab Atas Kejahatan Perang yang Keji
Militer Ukraina Temukan Dokumen yang Tunjukkan Rencana Putin Duduki Total Wilayah Ukraina
Putin Peringatkan Finlandia untuk Tidak Bergabung dengan NATO
Disebut Idap Kanker, Intelijen Militer Ukraina: Putin dalam Kondisi Psikologis dan Fisik yang Sangat Buruk
Mantan Kepala Intelijen Inggris Prediksi Putin Akan Lengser di 2023 dan Masuk Sanatorium Karena Penyakitnya