SINAR HARAPAN - SERATUS hari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi khusus untuk 'denazifikasi' Ukraina.
Sejak saat itu, perang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda dengan pasukan Ukraina dan Rusia mengklaim kemenangan di berbagai bagian negara itu.
Pasukan Ukraina sebagian besar berhasil menjaga tentara Kremlin dari bagian perkotaan negaranya. Rusia saat ini disebut memegang 20 persen bagian dari Ukraina, kata Zelensky Kamis, 2 Juni 2022 dikutip dari France 24.
Ini termasuk 7 persen Ukraina yang sudah berada di tangan Rusia setelah pencaplokan Krimea pada 2014. Artinya, ada tambahan 58.000 kilometer persegi di bawah kendali Rusia, area yang sedikit lebih besar dari Kroasia.
Saat ini,Krimea telah memfokuskan energinya di wilayah Donbas, termasuk Oblast Luhansk dan Oblast Donetsk, yang memiliki gerakan pro-Rusia yang cukup besar sebelum invasi seperti dikutip dari The Indian Express
Sementara Rusia mengatakan bahwa mereka telah menciptakan unit administratif di beberapa wilayah pendudukannya, sebuah laporan ISW.
Baca Juga: Rusia Angkut 2.500 Ton Baja dari Kota Mariupol, Ukraina Sebut Sama dengan Penjarahan
Pusat Perlawanan Ukraina mengatakan unit ini 'dibuat [hanya] di atas kertas' dan tidak mampu mengendalikan penduduk lokal, menegakkan penggunaan rubel Rusia, atau melakukan proses birokrasi.
Tambahan pula, di wilayah Zaporizhia, otoritas yang didukung Rusia mengumumkan nasionalisasi properti negara, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga nuklir Zaporizhia.
Ini menunjukkan bahwa Putin dapat berusaha untuk 'secara ekonomi mengeksploitasi wilayah yang baru diduduki dengan atau tanpa aneksasi langsung'.
Jumlah total korban perang tidak diketahui, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyebutkan jumlahnya dalam 'puluhan ribu', dengan sekitar 21.000 tewas di Mariupol saja, sesuai laporan media.
Adapun korban militer, sekitar 100 tentara Ukraina sekarat dan 500 terluka dalam pertempuran setiap hari, menurut Zelensky.
Artikel Terkait
Dua Kota di Timur Ukraina Dikepung Rusia, Zelensky Desak Uni Eropa Segera Embargo Minyak Rusia
Rusia Sebut Siap Bicara Soal Ekspor Gandum dan Produk Pertanian kepada Prancis dan Jerman
Hongaria Belum Setuju, Uni Eropa Gagal Sepakati Sanksi Embargo Minyak Rusia
Tentara Rusia Terus Memasuki Kota Sivierodonetsk, Fokuskan Penyerangan ke Daerah-daerah Kecil
Keluarga Bersuara, Ratusan Pejuang Ukraina yang Terkepung Tentara Rusia di Azovstal Tak Diketahui Kabarnya