SINAR HARAPAN - SEBUAH kapal telah meninggalkan pelabuhan Mariupol, Ukraina, untuk pertama kalinya sejak Rusia merebut kota itu dan berlayar menuju Rusia dengan muatan logam.
Hal ini disebutkan pemimpin kelompok separatis pro-Rusia di wilayah Donetsk yang memisahkan diri dari Ukraina, Selasa, 13 Mei 2022. Ukraina mengatakan pengiriman logam ke Rusia itu sama dengan penjarahan.
Perebutan Mariupol memberi Moskow akses darat yang menghubungkan daratan Rusia dan wilayah separatis dengan Krimea yang dicaplok Rusia, sehingga memicu penjarahan.
“Hari ini 2.500 ton gulungan baja meninggalkan pelabuhan Mariupol. Kapal itu menuju kota Rostov di Rusia,” tulis Denis Pushilin, pemimpin Republik Rakyat Donetsk yang memerdekakan diri, di aplikasi pesan Telegram.
Rusia menguasai Mariupol secara penuh awal bulan ini setelah lebih dari 2.400 petempur Ukraina di pabrik baja Azovstal yang dikepung, menyerah kepada pasukan Rusia.
Rusia mengatakan pekan ini pelabuhan itu sudah dibersihkan dari ranjau dan dibuka kembali bagi kapal-kapal komersial.***
Artikel Terkait
200.000 Warga Ukraina Terkepung di Mariupol, AS Pertimbangkan Sanksi Impor Minyak Rusia
Ukraina Tolak Keras Ultimatum Rusia untuk Menyerahkan Kota Pelabuhan Mariupol
Bahas Evakuasi Warga Mariupol, Macron Akan Berdiskusi dengan Putin
Putin Umumkan Kemenangan di Mariupol: Ukraina Membantah, Warganya Masih Berada di Lorong-lorong Bawah Tanah
Dua Kota di Timur Ukraina Dikepung Rusia, Zelensky Desak Uni Eropa Segera Embargo Minyak Rusia