Polisi Israel Memukul dan Menendang Pengusung Jenazah Wartawati Al Jazeera Hingga Peti Mati Nyaris Jatuh

- Sabtu, 14 Mei 2022 | 13:47 WIB
Keluarga dan sahabat membawa peti mati reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, Jumat 13 Mei 2022. (ANTARA/Reuters/ Ammar Awad/as)
Keluarga dan sahabat membawa peti mati reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, Jumat 13 Mei 2022. (ANTARA/Reuters/ Ammar Awad/as)

SINAR HARAPANPOLISI Israel menyerang warga Palestina yang membawa peti jenazah wartawati Al Jazeera Shireen Abu Akleh pada Jumat, 13 Mei 2022 sebelum ribuan pelayat mengiringi peti itu melalui Kota Tua Yerusalem.

Wartawati 51 tahun itu tewas ditembak saat meliput penggerebekan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Rabu, 11 Mei 2022.

Puluhan warga Palestina yang mengerumuni peti Akleh berjalan menuju gerbang Rumah Sakit St. Joseph. Beberapa dari mereka melambai-lambaikan bendera Palestina dan berteriak 'dengan jiwa dan darah kami, kami akan menebusmu Shireen'.

Baca Juga: MUI Ikut Berduka Atas Kematian Wartawati Al Jazeera yang Ditembak Israel, Perkirakan Kekerasan akan Meningkat

Polisi Israel yang tampak berusaha mencegah iring-iringan berjalan kaki ketimbang membawa peti jenazah dengan mobil, menerobos gerbang dan menyerang kerumunan. Beberapa polisi memukul pengusung jenazah dengan tongkat dan menendang mereka.

Kelompok pembawa jenazah sempat bersandar ke dinding dan hampir menjatuhkan peti tersebut, menegakkannya kembali sebelum salah satu ujungnya menyentuh tanah ketika granat kejut meledak.

Aksi kekerasan yang berlangsung hanya beberapa menit itu menambah kemarahan warga Palestina atas pembunuhan Akleh, yang dikhawatirkan akan menyulut kekerasan yang telah meningkat sejak Maret.

Baca Juga: Serukan Penembak Diseret ke Pengadilan, Sekjen PBB Syok dengan Kematian Wartawati Al Jazeera di Tepi Barat

Otoritas Palestina menyebut kematian Akleh sebagai pembunuhan oleh pasukan Israel.

Israel awalnya mengatakan insiden itu akibat tembakan warga Palestina, tapi para pejabatnya mengatakan mereka tak mengesampingkan kemungkinan kematian jurnalis itu disebabkan oleh tembakan tentara Israel.

Kepolisian Israel mengatakan kelompok warga Palestina di luar rumah sakit, yang mereka sebut sebagai perusuh, mulai melempari batu ke arah aparat. "Polisi terpaksa bertindak," kata mereka.

Pemerintah Amerika Serikat menilai kejadian itu mengganggu, kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki. Para pejabat AS akan terus melakukan kontak dengan pihak Israel dan Palestina setelah pemakaman Akleh.

Baca Juga: Seorang Wartawati Al Jazeera Tewas oleh Tembakan Tentara Israel di Tepi Barat

"Setiap keluarga berhak memakamkan orang terkasih mereka secara bermartabat dan tanpa gangguan," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Mesir, Qatar dan Al Jazeera mengutuk tindakan polisi Israel itu. Wakil juru bicara PBB Farhan Haq menyebut insiden itu 'sangat mengejutkan' dan Uni Eropa mengaku terkejut.

Beberapa menit setelah tindakan polisi tersebut, peti Akleh dimasukkan ke dalam sebuah kendaraan yang menuju sebuah katedral di Kota Tua Yerusalem, di mana upacara pemakaman berlangsung damai.

Baca Juga: Mengenal Siti Latifah Herawati Diah, Jurnalis Indonesia yang Dikenang Lewat Google Doodle Hari Ini

Warga Palestina berkerumun di lorong-lorong sempit Kota Tua ketika peti jenazah dibawa menuju Pemakaman Gunung Sion.

Makamnya dipenuhi karangan bunga dan bendera Palestina menutupi salib kuburan ketika para pelayat mengelilinginya dengan khidmat untuk memberi penghormatan kepada Akleh.

"Kami di sini karena menuntut keadilan. Keadilan bagi Shireen Abu Akleh dan keadilan bagi Palestina," kata seorang pelayat yang meminta agar namanya tidak disebutkan.

Baca Juga: Australia Masukkan 22 Jurnalis dan Karyawan Media Massa Rusia dalam Daftar Hitam

Militer Israel pada Jumat mengatakan penyelidikan awal mereka 'menyimpulkan bahwa tidak mungkin untuk menentukan secara pasti asal tembakan yang mengenai dan menewaskan Abu Akeh.'

Mereka mengatakan bisa jadi Akeh terbunuh oleh tembakan milisi Palestina yang menembaki kendaraan militer Israel atau tertembak secara tak sengaja oleh tentara Israel yang membalas tembakan.

Kantor Jaksa Agung Palestina dalam pernyataan pada Jumat mengatakan penyelidikan awal menemukan bahwa satu-satunya sumber tembakan di kawasan itu ketika Abu Akleh terkena peluru adalah tentara Israel.

Baca Juga: Kena Bom Tentara Rusia, Jurnalis Rusia Oksana Baulina Terbunuh di Kyiv

Dalam sebuah pernyataan yang disepakati bersama pada Jumat, 15 anggota Dewan Keamanan PBB mengutuk keras pembunuhan itu dan menyerukan sebuah 'penyelidikan segera, menyeluruh, transparan, adil dan tidak memihak.'

Pasukan Israel pada Jumat meneruskan penggerebekan di pinggiran Jenin, di mana Akleh terbunuh, dan Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 13 warga Palestina menjadi korban luka-luka.

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan kejadian di Yerusalem dan Jenin bisa mendorong kedua pihak ke dalam ketegangan serius.

Baca Juga: Jurnalis Meksiko yang Dibunuh Sempat Mengadu ke Presiden

Kematian Abu Akleh mengundang kecaman luas. Rekaman video memperlihatkan bahwa Akleh mengenakan rompi biru bertuliskan 'Pers' saat tertembak.

Dua rekannya yang bertugas bersamanya saat kejadian mengatakan mereka menjadi sasaran penembak jitu Israel dan bahwa mereka tidak berada di dekat para militan.

Israel, yang telah menyampaikan penyesalan atas kematian Akleh, mengusulkan penyelidikan gabungan dengan Palestina, seraya meminta mereka untuk menyerahkan peluru untuk diperiksa. Palestina menolak permintaan Israel itu dan menyerukan sebuah penyelidikan internasional.***

Editor: Rosi Maria

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X