MUI Ikut Berduka Atas Kematian Wartawati Al Jazeera yang Ditembak Israel, Perkirakan Kekerasan akan Meningkat

- Jumat, 13 Mei 2022 | 14:38 WIB
Jurnalis televisi Al Jazeera Shireen Abu Akleh (51) yang tewas dibunuh tentara Ziones Israel saat meliput di kota Jenin, Tepi Barat, pada Rabu pagi (11/05/2022). foto: Istimewa. (foto: Istimewa/Gardunesia)
Jurnalis televisi Al Jazeera Shireen Abu Akleh (51) yang tewas dibunuh tentara Ziones Israel saat meliput di kota Jenin, Tepi Barat, pada Rabu pagi (11/05/2022). foto: Istimewa. (foto: Istimewa/Gardunesia)

SINAR HARAPAN - MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan duka cita secara mendalam atas tragedi pembunuhan terhadap wartawati senior Al Jazeera, Shireen Abu Akleh oleh aparat Israel.

“Berduka cita, Inna lillahi wa inna ilaihi rajioun. Berduka mendalam atas tragedi pembunuhan terhadap wartawati senior al-Jazeera oleh aparat Zionis Israel,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat 13 Mei 2022.

Sudarnoto mengatakan aparat Israel dan kelompok-kelompok Yahudi ekstrim secara terus menerus menggencarkan teror terhadap masyarakat, juga terhadap kalangan jurnalis.

Baca Juga: Seorang Wartawati Al Jazeera Tewas oleh Tembakan Tentara Israel di Tepi Barat

“Kasus ditembaknya Shireen adalah salah satu bukti konkrit dan tak terbantahkan teror dilakukan terhadap jurnalis. Sebagaimana kelompok teroris pada umumnya, teror Zionis ini di samping dimaksudkan untuk menimbulkan rasa takut kepada masyarakat, membungkam suara yang membela perjuangan Palestina sebagaimana yang selama ini ditunjukkan oleh Shireen melalui al-Jazeera, sekaligus juga memperlemah dan menundukkan perjuangan Palestina,” kata dia.

Tujuan akhirnya, lanjut dia, adalah menguasai seluruh wilayah Palestina.

pembunuhan keji ini akan besar kemungkinan menyasar ke segmen masyarakat lain, bisa tokoh agama, ulama, wartawan, intelektual, aktivis kemanusiaan dan siapapun juga, kata dia.

Baca Juga: Blinken Hadiri KTT Arab-Israel, Bahas Masalah Perjanjian Nuklir Iran dan Ukraina

Sudarnoto mengatakan, pembunuhan terhadap Shireen adalah kelanjutan dari misi pembunuhan yang dilakukan terhadap banyak tokoh Palestina dan juga kepada warga Palestina lainnya.

“Ini adalah semacam upacara yang dimaksudkan untuk memperkuat semangat dan mengisi hari yang mereka klaim sebagai kemerdekaan Israel tanggal 14 Mei. Pada tanggal itu bendera Stars of David akan dikibar-kibarkan di mana-mana dan akan memicu dan mengekskalasi pertentangan keras, apalagi 15 Mei adalah hari penting Palestina sebagai Yaum an-Nakbah,” kata dia.

Diperkirakan tindakan kekerasan dan kejahatan akan semakin meningkat di beberapa hari ke depan ini, ujar dia.

Baca Juga: Serukan Penembak Diseret ke Pengadilan, Sekjen PBB Syok dengan Kematian Wartawati Al Jazeera di Tepi Barat

“Perlu langkah-langkah cepat membangun aliansi tokoh lintas agama dan bangsa, jurnalis, intelektual, aktivis kemanusiaan dan HAM, politisi, kaum profesional dan bahkan kaum terpelajar lainnya termasuk mahasiswa untuk mendesak agar Israel diberi sanksi Internasional,” ujar Sudarnoto.

Melawan Israel dan membela Palestina adalah membela kemanusiaan universal, membela kedaulatan dan keadilan dan membela kesucian agama apapun.

Khusus bagi umat Islam, perjuangan membela bangsa Palestina dan eksistensi Masjid Al Aqsa adalah panggilan agama dan sekaligus kemanusiaan yang sifatnya abadi sepanjang Israel masih menjajah.

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Medvedev: Kiamat Nuklir Makin Dekat

Kamis, 23 Maret 2023 | 23:35 WIB
X