SINAR HARAPAN - KASUS misterius kerusakan hati serius atau hepatitis pada anak-anak juga telah dilaporkan terjadi di selusin negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Kanada.
Pejabat kesehatan mengatakan ada hampir 200 kasus yang dilaporkan, 17 transplantasi hati, dan satu kematian.
Pejabat kesehatan melaporkan bahwa wabah itu mungkin terkait dengan adenovirus, virus flu biasa.
Baca Juga: WHO: Waspada, Wabah Hepatitis Melanda Anak di 12 Negara, Serang Anak Usia 1 Bulan Hingga 16 Tahun
Setiap anak yang menunjukkan tanda-tanda penyakit kuning, gejala hepatitis, harus dievaluasi oleh seorang profesional medis sesegera mungkin.
Pejabat kesehatan sedang mencari petunjuk sebagai wabah membingungkan penyakit hati yang serius berdampak pada anak-anak di Eropa, Amerika Utara, dan Asia.
Di seluruh dunia, ada hampir 200 kasus, 17 transplantasi hati, dan satu kematian terkait dengan "hepatitis akut yang tidak diketahui asalnya," menurut Organisasi Kesehatan Dunia dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC).
Baca Juga: Kenali Cara Penularan Hepatitis B Secara Tepat
WHO tidak mengatakan di mana kematian itu dilaporkan. Kasus-kasus pertama kali dicatat di Inggris di mana sebagian besar kasus telah diidentifikasi. Wabah itu telah menyebar ke setidaknya 12 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang.
Di AS, kasus telah diidentifikasi di beberapa negara bagian, termasuk Alabama, North Carolina, Illinois, dan Wisconsin. Usia anak-anak ini berkisar dari 1 bulan hingga 16 tahun.
Sejauh ini, tidak ada yang dites positif untuk virus hepatitis A, B, C, D, atau E yang diketahui, yang menunjukkan patogenesis baru.
Baca Juga: Mengenal Jenis Hepatitis dan Penanggulangannya
Menurut WHO, jenis adenovirus yang dikenal sebagai tipe F 41 terdeteksi di lebih dari 70 kasus.
Artikel Terkait
Pemberlakuan PPKM, Wabah Pandemi COVID-19 Terkendali
Ganasnya Wabah COVID-19 di India dan Potensi Dampak untuk Indonesia
Wabah Corona di RI Diprediksi Mereda 2022!
Wabah Virus Muncul, Lingkungan China Selatan Diisolasi
AS Hadapi Gelombang Baru Wabah Covid-19