Paus Fransiskus Mengutuk Kekejaman Perang di Ukraina pada Kebaktian Malam Paskah

- Minggu, 17 April 2022 | 15:14 WIB
 Paus Fransiskus dalam kebaktian malam Paskah di Vatikan, Sabtu 16 April 2022. (Instagram.com/franciscus)
Paus Fransiskus dalam kebaktian malam Paskah di Vatikan, Sabtu 16 April 2022. (Instagram.com/franciscus)

SINAR HARAPAN - PAUS Fransiskus mengutuk kekejaman perang di Ukraina pada Sabtu di Misa malam Paskah yang dia hadiri tetapi tidak dia pimpin, mungkin karena sakit kaki yang memaksanya untuk membatasi kegiatan seperyi dilansir Antara dari Reuters.

Misa yang digelar pada 16 April 2022 ini dihadiri oleh Ivan Fedorov, walikota Melitopol, yang ditahan oleh pasukan Rusia bulan lalu dan kemudian dibebaskan dalam pertukaran tahanan.

Kardinal Italia Giovanni Battista Re menggantikan paus sebagai selebran utama dalam kebaktian itu, yang melibatkan prosesi dalam kegelapan total di bagian tengah gereja terbesar di Dunia Kekristenan itu.

Baca Juga: 10 Ucapan Merayakan Hari Paskah dari Ayat Alkitab, Cocok untuk Dibagikan kepada Orang Terkasih

Paus duduk di depan Basilika Santo Petrus di kursi putih besar di samping dan berdiri selama pembacaan Injil.

Dia membaca homilinya sambil duduk tetapi dengan suara normalnya dan kemudian bangkit untuk membaptis tujuh orang dewasa yang masuk ke dalam agama Katolik.

Paus berpindah dari teks yang disiapkan ke kehadiran Fedorov, keluarganya, dan tiga anggota parlemen Ukraina yang duduk di bagian depan. Paus berbicara tentang 'kegelapan perang, kekejaman'.

Baca Juga: 10 Ucapan Selamat Paskah 2022 untuk Berbagi Kebahagiaan, Cocok Dikirimkan Lewat WhatsApp atau Status Medsos

"Kami semua berdoa untukmu dan bersamamu. Kami berdoa karena ada begitu banyak penderitaan. Kami hanya bisa menemanimu, doa kami dan berkata kepadamu 'keberanian, kami menemanimu,'" kata Paus Fransiskus.

Dia mengakhiri dengan mengatakan 'Kristus telah bangkit' dalam bahasa Ukraina. Vatikan mengatakan Fransiskus bertemu secara pribadi dengan delegasi Ukraina sebelum Misa.

Memimpin Misa, yang dihadiri oleh 5.500 orang, akan membutuhkan waktu lama untul Paus berdiri selama nyanyian dan pembacaan Injil, juga berlutut di altar.

Baca Juga: 6 Ide Aktivitas Super Seru untuk Merayakan Paskah Bersama Si Kecil dan Seluruh Anggota Keluarga

Paus berusia 85 tahun itu menderita linu panggul, yang menyebabkan nyeri pada satu kaki dan mengakibatkan pincang. Baru-baru ini Paus Fransiskus juga mengalami sakit di lutut kanannya.

Sebuah program yang dikeluarkan oleh Vatikan pada hari Jumat mendaftarkan paus sebagai kepala selebran pada kebaktian Sabtu malam. Vatikan tidak memberikan alasan resmi untuk perubahan tersebut.

Pada hari Jumat sore, paus cukup sehat untuk berjalan di sepanjang lorong baik pada awal dan akhir kebaktian Jumat Agung di basilika tetapi dia tidak bersujud di lantai seperti biasanya selama kebaktian itu.

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X