Zelensky: Dokumen Perdamaian Rusia Ukraina Bisa Terdiri dari Dua Perjanjian Terpisah

- Minggu, 17 April 2022 | 13:03 WIB
Arsip - Presiden Rusia Volodymyr Zelensky. (Facebook.com/Volodymyr Zelensky)
Arsip - Presiden Rusia Volodymyr Zelensky. (Facebook.com/Volodymyr Zelensky)

SINAR HARAPAN - DOKUMEN terakhir perjanjian mengakhiri perang Rusia melawan Ukraina dapat terdiri dari dua bagian: perjanjian tentang jaminan keamanan untuk Ukraina dan perjanjian bilateral terpisah antara Ukraina dan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ini dalam sebuah wawancara dengan sejumlah media online, termasuk Ukrinform.

“Saya percaya bahwa ini bisa menjadi dua dokumen yang berbeda: (dokumen tentang) jaminan keamanan dari negara-negara yang siap memberikan jaminan keamanan ini dan dokumen terpisah dengan Rusia,” katanya.

Baca Juga: Zelensky: Donbas-lah yang Ingin Dihancurkan Rusia Sejak Awal

Zelensky mencatat bahwa Rusia ingin satu perjanjian yang mencakup semua masalah ini. Namun, menurut Zelensky, tidak semua negara bisa menjadi penjamin keamanan Ukraina berada di meja yang sama dengan Rusia.

"Bagi mereka, jaminan keamanan untuk Ukraina adalah satu masalah, sedangkan perjanjian dengan Rusia adalah masalah lain. Rusia ingin semuanya dimasukkan dalam satu dokumen, tetapi orang-orang berkata, 'Maaf, kami melihat apa yang terjadi di Bucha,'" ujarnya.

"Keadaan berubah, format perjanjian masa depan berubah, persentase kemungkinan kesepakatan dari langkah-langkah tersebut, dari pemerkosaan itu berubah," kata Zelensky lagi.

Baca Juga: Zelensky: Kami Tak Mau Sejak Awal, Seandainya Kami Bersedia Menyerahkan Wilayah Itu, Tak Akan Ada Perang

"Semua orang melihat ini, dan lebih sedikit dari mereka yang ingin membuat perjanjian dengan Rusia, dan pada saat yang sama, mereka ingin memiliki perjanjian dengan Ukraina," kata Zelensky.

Dia juga menambahkan bahwa masalah Rusia yang membayar kompensasi ke Ukraina atas kerusakan perang harus diselesaikan secara hukum.

"Ini harus dilakukan. Saya tidak tahu dalam dokumen apa (hal) itu harus dipertimbangkan," kata Zelensky.***

Editor: Rosi Maria

Sumber: Ukrinform

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X