Pejabat Palestina: Penyerangan di Masjid Al Aqsa Sama dengan Deklarasi Perang

- Sabtu, 16 April 2022 | 10:33 WIB
Penyerangan yang terjadi sebelum fajar pada 15 April 2022. (Twitter.com/@Palestine_UN)
Penyerangan yang terjadi sebelum fajar pada 15 April 2022. (Twitter.com/@Palestine_UN)

SINAR HARAPAN - NABIL Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina meminta masyarakat internasional untuk campur tangan dalam peristiwa di Situs Suci Temple Mount di Yerusalem Timur sebelum Israel lepas kendali.

"Tindakan polisi Israel, yang menyerbu Masjid Al Aqsa dan ruang solat dalam Al Qibli sama dengan deklarasi perang terhadap rakyat Palestina kita," kata Abu Rudeineh, seperti dilansir dari WAFA.

“Intervensi segera dari komunitas internasional diperlukan untuk menghentikan agresi terhadap Masjid Al Aqsa ini dan mencegah situasi menjadi tidak terkendali,” tambahnya.

Baca Juga: Warga Palestina Tewas dalam Bentrokan di Tepi Barat

Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menuntut Israel menarik polisi dan pasukan khusus dari Masjid Yerusalem.

Imam Al Aqsa Ekrima Sabri juga mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kekerasan itu diprovokasi oleh pemukim Yahudi, yang didukung oleh militer dan polisi Israel.

Menurut WAFA, 153 orang Arab yang terluka selama bentrokan yang terjadi pada saat solat Subuh pada Jumat 15 April 2022. Ratusan orang membutuhkan bantuan medis, dengan 30 lainnya dirawat di rumah sakit dengan luka peluru karet.

Baca Juga: PM Palestina Minta PBB Lindungi Warganya

Abu Rudeineh mengatakan, polisi Israel bersenjata berat memukuli jamaah Palestina dalam penyerbuan aula utama di dalam masjid, memaksa mereka untuk berbaring telungkup.

Gambar jemaah yang diikat dan berbaring tengkurap di ruang shalat berkarpet Al Aqsa menjadi viral dan menyebabkan kegemparan. Beberapa rekaman yang beredar online menunjukkan pasukan Israel memukuli para tahanan.

Polisi menembakkan gas air mata ke aula, memecahkan beberapa jendela dan menahan 400 orang.

Baca Juga: Amnesti Internasional: Israel Terapkan ‘Apartheid‘ pada Palestina

Mereka menggunakan pentungan dan gas air mata untuk membubarkan ratusan jemaah yang berkumpul di tempat suci sebelum subuh untuk salat dan membersihkan halaman masjid. Polisi terlihat memukuli wartawan, wanita dan orang tua.

Ketegangan semakin memanas setelah pengusiran paksa keluarga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah.

Bagi banyak orang Palestina di Yerusalem dan di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, Ramadhan terhubung langsung dengan Masjid Al Aqsa.

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: Wafa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Putin Dijadwalkan Berkunjung ke Turki, Ada Apa?

Kamis, 30 Maret 2023 | 07:58 WIB
X