SINAR HARAPAN - NABIL Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina meminta masyarakat internasional untuk campur tangan dalam peristiwa di Situs Suci Temple Mount di Yerusalem Timur sebelum Israel lepas kendali.
"Tindakan polisi Israel, yang menyerbu Masjid Al Aqsa dan ruang solat dalam Al Qibli sama dengan deklarasi perang terhadap rakyat Palestina kita," kata Abu Rudeineh, seperti dilansir dari WAFA.
“Intervensi segera dari komunitas internasional diperlukan untuk menghentikan agresi terhadap Masjid Al Aqsa ini dan mencegah situasi menjadi tidak terkendali,” tambahnya.
Baca Juga: Warga Palestina Tewas dalam Bentrokan di Tepi Barat
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menuntut Israel menarik polisi dan pasukan khusus dari Masjid Yerusalem.
Imam Al Aqsa Ekrima Sabri juga mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kekerasan itu diprovokasi oleh pemukim Yahudi, yang didukung oleh militer dan polisi Israel.
Menurut WAFA, 153 orang Arab yang terluka selama bentrokan yang terjadi pada saat solat Subuh pada Jumat 15 April 2022. Ratusan orang membutuhkan bantuan medis, dengan 30 lainnya dirawat di rumah sakit dengan luka peluru karet.
Baca Juga: PM Palestina Minta PBB Lindungi Warganya
Abu Rudeineh mengatakan, polisi Israel bersenjata berat memukuli jamaah Palestina dalam penyerbuan aula utama di dalam masjid, memaksa mereka untuk berbaring telungkup.
Gambar jemaah yang diikat dan berbaring tengkurap di ruang shalat berkarpet Al Aqsa menjadi viral dan menyebabkan kegemparan. Beberapa rekaman yang beredar online menunjukkan pasukan Israel memukuli para tahanan.
Polisi menembakkan gas air mata ke aula, memecahkan beberapa jendela dan menahan 400 orang.
Baca Juga: Amnesti Internasional: Israel Terapkan ‘Apartheid‘ pada Palestina
Mereka menggunakan pentungan dan gas air mata untuk membubarkan ratusan jemaah yang berkumpul di tempat suci sebelum subuh untuk salat dan membersihkan halaman masjid. Polisi terlihat memukuli wartawan, wanita dan orang tua.
Ketegangan semakin memanas setelah pengusiran paksa keluarga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah.
Bagi banyak orang Palestina di Yerusalem dan di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, Ramadhan terhubung langsung dengan Masjid Al Aqsa.
Artikel Terkait
Palestina Akan Kembali Gelar Pemilu Setelah Absen 15 Tahun
Palestina Umumkan Temuan Kasus Omicron di Jalur-Gaza
Pemukim Israel Paksa Masuk Kompleks Masjid Al-Aqsa
Israel Perintahkan Pembongkaran Bangunan Palestina
Emma Watson Suarakan Dukungan untuk Palestina