Simbol 'Z' Putih Dilarang di Jerman, yang Ngeyel Bisa Dipenjara 3 Tahun

- Selasa, 29 Maret 2022 | 08:22 WIB
Huruf Z putih yang dicat di atas sebuah mobil. (Facebook.com/General Staff of the Armed Forces of Ukraine)
Huruf Z putih yang dicat di atas sebuah mobil. (Facebook.com/General Staff of the Armed Forces of Ukraine)

SINAR HARAPAN - OTORITAS Jerman akan mengadili orang-orang yang menampilkan simbol 'Z' setelah diputuskan simbol tersebut terkait dengan Perang Rusia di Ukraina.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan pada Senin, 28 Maret 2022 seperti dilansir dari Al Jazeera, menyambut baik pengumuman beberapa negara bagian bahwa warga Jerman yang menggunakan simbol itu akan menghadapi tindakan hukum berdasarkan undang-undang yang melarang persetujuan publik atas tindakan ilegal.

Pelanggaran hukum termasuk melukis simbol di properti, menampilkannya selama demonstrasi, atau mempublikasikannya secara daring. Jika terbukti bersalah, mereka dapat didenda atau dipenjara hingga tiga tahun, menurut hukum pidana.

Baca Juga: Jerman Katakan Tidak Akan Berhenti Beli Komoditas Energi Rusia

Huruf 'Z' putih menjadi simbol Perang Rusia setelah dicat pada kendaraan militer yang ikut serta dalam invasi ke ukraina. Artinya tidak jelas, beberapa percaya itu mewakili zona militer, yang lain mengatakan itu mengacu pada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Kementerian pertahanan Rusia telah mengindikasikan bahwa itu adalah singkatan dari 'za pobedu' yang berarti 'untuk kemenangan.'

Simbol telah diadopsi oleh Rusia untuk menunjukkan dukungan untuk perang. Pesenam Rusia Ivan Kuliak mengenakan simbol tersebut di sebuah acara internasional di Doha dan outlet propaganda yang didukung Kremlin telah menjual merchandise dengan simbol 'Z'. 

Negara bagian Berlin, Bavaria, Saxony, dan Lower Saxony di Jerman semuanya mengumumkan bahwa mereka akan mengambil tindakan hukum terhadap orang-orang yang menggunakan simbol tersebut.

Baca Juga: Jerman Pasok Ukraina 1.000 Senjata Anti-Tank dan 500 Rudal

Michael Roth, anggota Sosial Demokrat Kanselir Olaf Scholz yang memimpin komite Urusan Luar Negeri Bundestag, menyambut baik hal ini. 'Z' menjadi simbol rezim otoriter yang melakukan agresi yang mengerikan, melanggar hukum internasional, membungkam kebebasan berekspresi, dan menjadikan kebohongan sebagai norma kata Roth.

"Siapa pun di negara kita yang menggunakan 'Z' membuat diri mereka menjadi pengikut rezim Rusia dan harus dihukum," ujarnya.*** 

Editor: Rosi Maria

Sumber: Al Jazeera

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Putin Dijadwalkan Berkunjung ke Turki, Ada Apa?

Kamis, 30 Maret 2023 | 07:58 WIB
X