SINAR HARAPAN - PRESIDEN Amerika Serikat Joe Biden ingin Rusia dikeluarkan dari forum G20 yang akan digelar di Bali pada Oktober 2022 mendatang. Namun ia tetapi menekankan bahwa itu adalah keputusan organisasi, lalu menambahkan sebagai alternatif Ukraina akan hadir sebagai pengamat seperti dilansir dari Independent.
“Itu tergantung G20. Saya memintanya hari ini dan saya minta kemungkinan kalau itu tidak bisa dilakukan, kalau Indonesia dan yang lain tidak setuju, maka menurut saya kita harus meminta agar keduanya, Ukraina, bisa menghadiri pertemuan, serta, pada dasarnya Ukraina dapat menghadiri pertemuan G20 untuk mengamati," ujar Biden pada konferensi pers di Markas Besar NATO, Kamis 24 Maret 2022 seperti dilansir dari Marca.
Konferensi ini diadakan setelah pertemuan dengan para pemimpin aliansi dan G7 di hari pertemuan puncak di Brussels yang membahas invasi Rusia ke Ukraina. Biden juga memperingatkan China untuk tidak membantu Rusia atau mempertaruhkan ekonominya. Juga soal tanggapan penggunaan senjata kimia oleh Rusia.
Baca Juga: Rusia Sebut Punya Bukti AS Danai Senjata Biologis di Ukraina, Biden: Omong Kosong
“Kami akan merespons jika dia (Presiden Rusia Vladimir Putin, red) menggunakannya. Sifat tanggapan akan tergantung pada sifat penggunaannya,” kata Biden. Biden juga membahas kemungkinan dia untuk mengunjungi Polandia.
AS telah secara resmi menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina. AS juga mengumumkan akan menyambut 100.000 pengungsi yang terlantar akibat invasi Rusia, salah satu langkah penerimaan pengungsi terbesar di negara itu dalam beberapa tahun.***
Artikel Terkait
Joe Biden Cairkan Rp194 Miliar untuk Bantu Ukraina dan Sekutunya
Biden Sebut Putin Penjahat Perang, Rusia: Retorika yang Tak Dapat Dimaafkan
Rusia Sebut Biden Mudah Tersinggung dan Pelupa, Akibat Penghinaannya pada Putin
Rusia Sebut Punya Bukti AS Danai Senjata Biologis di Ukraina, Biden: Omong Kosong
NATO Tidak Akan Kirim Pasukan ke Ukraina