SINAR HARAPAN - MALAYSIA dan Vietnam tidak mendukung sanksi anti-Rusia dan setuju untuk tetap netral terhadap krisis di Ukraina, hal ini diungkapkan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan kepada wartawan Selasa setelah kunjungannya ke Hanoi seperti dilansir dari TASS.
"Kami membahas konflik Rusia-Ukraina dan sepakat bahwa Malaysia dan Vietnam akan tetap netral dalam masalah ini," katanya kepada kantor berita Bernama. “Mengenai sanksi terhadap Rusia, kami tidak mendukungnya,” sambungnya.
"Para pihak tidak mendukung sanksi sepihak; kami mengakui pembatasan hanya dapat diberlakukan oleh Dewan Keamanan PBB," Perdana Menteri menggarisbawahi.
Baca Juga: Staf Umum Angkatan Darat: Lebih dari 80 Serangan Bom Rusia ke Ukraina, 29 Berasal dari Belarusia
Dia mencatat bahwa kedua negara tidak mendukung agresi semacam itu terhadap negara berdaulat. "Kami mengharapkan resolusi diplomatik dari krisis di Ukraina," tambah Perdana Menteri.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022. Hingga hari ini agresi militer ini masih berlangsung. AS, Uni Eropa, Inggris, dan sejumlah negara lain memberlakukan sanksi terhadap warga dan perusahaan Rusia.***
Artikel Terkait
Tentara Rusia Dilaporkan Menculik Empat Jurnalis Ukraina dari Rumah Mereka
Negosiasi 1,5 Jam Buntu, Ukraina dan Rusia Belum Mencapai Kesepakatan
Zelensky: Ultimatum Rusia Baru Bisa Dipenuhi Saat Kami Mati
Rusia dan Ukraina Pertama Kalinya Bertukar Sandera, 9 Tentara Kremlin Ditukar Walikota Melitopol
Kedutaan Besar AS: Pemindahan Ilegal Anak-anak Ukraina ke Rusia Bukan Bantuan, Itu Penculikan!