SINAR HARAPAN - HONG KONG melaporkan 25.150 kasus infeksi virus corona baru dan 280 kasus kematian pada hari Senin 7/3/2022. Otoritas di Hong Kong berjuang menahan wabah COVID-19 di kota berpopulasi sekitar 7,51 juta jiwa itu.
Kasus COVID-19 memburuk dan menyerang ratusan panti jompo, serta mengancam banyak lansia yang tidak divaksinasi. Dilansir Reuters, sebelumnya Hong Kong berhasil mengendalikan virus pada tahun 2021, baru-baru ini mengalami lonjakan kasus COVID-19 hingga total sekitar 500.000.
Sebagian besar dari 2.200 kasus kematian di kota yang diperintah China itu terjadi dalam dua minggu terakhir. Otoritas kesehatan mengatakan 161 kematian yang dilaporkan pada hari Senin terjadi dalam 24 jam terakhir. Hong Kong melaporkan kematian terbanyak secara global per juta orang dalam seminggu hingga Minggu, 6/3/2022, menurut Our World in Data.
Baca Juga: Pengemudi Tertular COVID-19, Pasokan Makanan Hong Kong Terganggu
Kenaikan kasus mengancam rumah sakit Hong Kong, pusat isolasi dan rumah duka. Sistem perawatan kesehatan, transportasi umum, mal, layanan pos, supermarket dan apotek kekurangan staf. Penduduk yang cemas melakukan panic buying dan mengosongkan supermarket menjelang tes COVID-19 massal.
Banyak rak dibiarkan kosong di supermarket selama lebih dari seminggu. Bisnis-bisnis termasuk restoran dan toko tutup, distrik utama terpantau sangat sepi. Kota ini telah menerapkan pembatasan paling ketat sejak pandemi dimulai pada tahun 2020.
Hong Kong melarang pertemuan publik lebih dari dua orang dan sebagian besar tempat ditutup. Penerbangan ke Hong Kong juga dilarang dari sebagian besar negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris.***
Artikel Terkait
Warga Antre Lama untuk Tes COVID-19, Pemimpin Hong Kong Minta Maaf
Bala Bantuan dari China Daratan Dikerahkan ke Hong Kong
Pengemudi Tertular COVID-19, Pasokan Makanan Hong Kong Terganggu
KJRI Hong Kong Fasilitasi Karantina Mandiri 14 Pekerja Migran
Langgar Prokes COVID-19, China Pecat Mendagri Hong Kong