JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing mengungkapkan nasib warga negara Indonesia yang tinggal di Kota Xi'an, china.
KBRI memastikan stok logistik untuk WNI di kota itu aman dan tercukupi. Pernyataan kbri tersebut terkait kondisi darurat di tengah lockdown di Kota Xi'an yang diterapkan pemerintah dan membuat warga china kelaparan.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengatakan KBRI Beijing telah berkomunikasi dengan komunitas Indonesia di Xi'an untuk memantau kondisi.
"Saat ini tercatat terdapat 13 mahasiswa yang ada di wilayah xian dan kondisi mereka baik. Pasokan logistik selama masa lockdown tetap tersedia dan mencukupi," kata Judha kepada CNNIndonesia.com, Rabu (5/1). "Pasokan itu disediakan oleh otoriotas setempat dan pihak kampus masing masing," kata dia lagi.
Sementara itu, KBRI akan terus memantau kondisi dan menjalin komunikasi dengan para WNI di xian. Pemerintah kota Xi'an menerapkan penguncian wilayah akibat lonjakan kasus Covid-19 mulai 23 Desember lalu. Dalam aturan tersebut, hanya satu orang yang diperbolehkan keluar rumah untuk membeli kebutuhan. Itu pun hanya diizinkan dua hari sekali.
Para penduduk juga tak boleh meninggalkan kota, jika tak ada urusan mendesak. Bagi mereka yang terpaksa pergi, harus memberikan bukti keadaan khusus dan mengajukan permohonan persetujuan. Kenaikan kasus yang terjadi membuat pemerintah memperketat aturan. Warga dilarang keluar rumah mulai 27 Desember lalu.
Aturan itu, turut menyalurkan distribusi bantuan yang ditujukan untuk warga. Kebijakan tersebut tentu membawa dampak negatif bagi warga. Beberapa di antara mereka mengeluhkan kesulitan mendapat makanan yang cukup, meskipun pemerintah china bersikeras menjamin suplai makanan tetap stabil.
Sejauh ini total kasus Covid-19 di Provinsi Shaanxi, wilayah Xi'an berada, mencapai 2.566 kasus, sementara yang meninggal 3 orang. (E-4)