JAKARTA--Empat orang dari satu keluarga Muslim di Kanada tewas akibat serangan truk terencana pada akhir pekan lalu, menambah panjang daftar serangan terhadap penganut Islam di negara tersebut selama beberapa tahun belakangan.
Pelaku diduga sudah merencanakan insiden itu dari jauh hari. Menurut kepolisian Kanada, pria itu diduga melancarkan aksinya atas dasar kebencian.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, juga berkata, "Islamofobia tak punya tempat di dalam komunitas kami. Kebencian ini harus berhenti."
Serangan terhadap umat Muslim di Kanada memang bukan kali ini saja. Menurut berbagai sumber, di tahun 2015, polisi di seluruh Kanada mencatat ada 159 kejahatan rasial yang ditargetkan kepada umat Muslim. Jumlah itu naik tiga kali lipat dari tahun 2012, yang berdasarkan data mencapai 45 kasus.
Dilansir The Guardian, menurut Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM), sepanjang 2015 hingga 2019, lebih dari 300 insiden terjadi, termasuk lebih dari 30 tindakan kekerasan fisik.
Salah satu peristiwa paling besar terjadi pada 2017. Saat itu, enam orang tewas dan 19 lainnya luka-luka akibat penembakan massal di Masjid Quebec City.