SINAR HARAPAN - SEKRETARIS Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada hari Minggu mendesak Turki untuk menghentikan penentangannya terhadap tawaran Swedia bergabung dengan aliansi pertahanan pimpinan AS.
"Keanggotaan akan membuat Swedia aman tetapi juga membuat NATO dan Turki lebih kuat," kata Stoltenberg di Istanbul.
"Saya berharap untuk menyelesaikan aksesi Swedia secepat mungkin," katanya.
Stoltenberg mengunjungi Turki pada akhir pekan untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Sabtu, 4 Juni 2023.
Erdogan dilantik sebagai pemimpin dua dekade (baik sebagai perdana menteri atau kemudian sebagai presiden) secara resmi memulai masa jabatan ketiganya sebagai presiden.
Dia juga mengadakan pembicaraan dengan menteri luar negeri Turki yang baru, Hakan Fidan, yang menggantikan diplomat lama Mevlut Cavusoglu dalam kabinet Erdogan yang dirombak.
Baca Juga: Gedung Lokasi Misi Diplomatik Turki di AS Diserang, 12 Jendela dan Pintu Hancur
Sebelumnya, Turki mengklaim keberatan dengan keanggotaan Swedia, karena sebelumnya menentang Finlandia.
Turki menganggap negara-negara itu menampung orang-orang yang dianggapnya teroris.
Orang-orang ini seringkali adalah aktivis Kurdi yang diduga terkait dengan separatis Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang masuk daftar hitam oleh Turki dan banyak sekutu Baratnya.
Baca Juga: Menghina Presiden Erdogan, Turki Kecam Kartun di Sampul Majalah Charlie Hebdo
"Swedia telah mengambil langkah-langkah konkret yang signifikan untuk memenuhi keprihatinan Turki," kata Stoltenberg.
Ini merujuk pada pengenalan undang-undang yang lebih keras baru-baru ini terkait dukungan untuk organisasi teroris di Swedia.
Juga peningkatan kerja sama kontra-terorisme Stockholm dengan Ankara.***
