SINAR HARAPAN - EMPAT belas orang tewas dan lima lainnya hilang setelah tanah longsor di provinsi Sichuan, China barat daya.
Tanah longsor ini terjadi pada Sabtu, pukul 6 pagi di stasiun kehutanan milik negara di Jinkouhe, dekat kota Leshan, kata pemerintah setempat.
"Hingga pukul 15.30, jenazah 14 korban telah ditemukan, sementara lima orang masih hilang," katanya.
Baca Juga: Sabar/Reza Gagal Melaju ke Semifinal Thailand Open 2023, Takluk dari Duo Ganas China Liang/Wang
Pihak berwenang mengirim lebih dari 180 orang dan peralatan penyelamatan dan pemulihan ke lokasi, menurut pernyataan itu.
"Saat ini, aktivitas pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan," katanya.
Lokasi tersebut berada di wilayah pegunungan sekitar 240 kilometer selatan ibukota provinsi Chengdu.
Baca Juga: China Dukung Serbia Mempertahankan Kedaulatan Wilayahnya, Desak NATO Hormati Kedaulatan
Tanah longsor sering membahayakan di daerah pedesaan dan pegunungan China, terutama bulan-bulan musim panas saat turun hujan.
Pemukiman dengan 40.000 orang warga itu terletak di antara pegunungan hijau dan sungai yang lebar.
Ekonomi masyarakat ini sebagian besar berjalan di bidang kehutanan, pembangkit listrik, pertanian, dan industri lainnya.
Baca Juga: Rusia dan China Tanda Tangani Perjanjian Ekonomi di Tengah Kritik Barat
Terpencil dan berhutan lebat, sebagian besar wilayah Sichuan sangat rawan bencana.
Provinsi ini juga aktif secara seismik dan secara berkala mengalami gempa bumi yang mengakibatkan korban.
Gempa berkekuatan 7,9 pada tahun 2008 menyebabkan lebih dari 87.000 orang tewas atau hilang.***