SINAR HARAPAN - POLISI Belanda mengamankan lebih dari 1.500 pengunjuk rasa yang memprotes masalah iklim yang menggelar demonstrasi di Den Haag, pusat pemerintahan Belanda.
Protes tersebut diserukan oleh Extinction Rebellion, sebuah kelompok yang berasal dari Inggris yang menggunakan metode protes non-kekerasan.
Ribuan pengunjuk rasa memblokir bagian jalan raya, di dekat pangkalan parlemen Belanda dan kantor perdana menteri.
Baca Juga: Terpikat dengan Alam, Kuliner, dan Budaya Unik, Labuan Bajo Dipuji Delegasi G20 Asal Belanda
Extinction Rebellion mengatakan ada sekitar 7.000 orang yang mengikuti unjuk rasa tersebut.
Polisi mengatakan 40 dari 1.579 orang yang ditangkap akan dituntut karena "vandalisme".
Mereka menambahkan bahwa keamanan telah meminta pengunjuk rasa untuk pergi lalu menggunakan meriam air untuk membubarkan kerumunan.
Baca Juga: Indonesia Pelajari Dokumen untuk Maknai Permintaan Maaf PM Belanda
Beberapa pengunjuk rasa datang dengan mengenakan pakaian renang, untuk mengantisipasi tembakan meriam.
Protes hari Sabtu itu juga diikuti oleh beberapa selebritas Belanda, termasuk aktor Carice van Houten.
Dia terkenal karena perannya sebagai Melisandre dalam serial TV terkenal Game of Thrones. Van Houten dilaporkan termasuk di antara ribuan orang yang ditangkap.
Baca Juga: Pameran Revolusi Kemerdekaan Indonesia di Belanda Dibuka
Aaron Pereira, juru bicara Extinction Rebellion, mengatakan kepada AFP bahwa jumlah pengunjuk rasa terus berlipat ganda.
Kelompok tersebut telah mengorganisasi enam protes lain yang memblokir jalan raya yang sama.***
Artikel Terkait
RS Kewalahan, Belanda Kirim Pasien Covid-19 ke Jerman
Belanda Akan Kembali Buka Sekolah Meski Kasus Omicron Meningkat
Belanda Akan Musnahkan 190 Ribu Ayam Terinfeksi Flu Burung
Indonesia Terima 1,4 Juta Vaksin AstraZeneca dari Belanda dan Jepang
Menlu: ASPINA Diharapkan Perkuat Kerja Sama Ekonomi RI-Belanda
Varian HIV Sangat Mematikan Terdeteksi di Belanda
Pameran Revolusi Kemerdekaan Indonesia di Belanda Dibuka