SINAR HARAPAN - KANSELIR Jerman Olaf Scholz mengatakan dia berencana untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada waktunya.
Hal ini memunculkan prospek melanjutkan kontak setelah negara itu putus hubungan sejak perang Ukraina.
"Panggilan telepon terakhir saya beberapa waktu lalu," kata Scholz kepada surat kabar Koelner Stadt-Anzeiger dalam wawancara yang diterbitkan Jumat, 26 Mei 2023.
Baca Juga: Erdogan Bela Putin Atas Tuduhan Ikut Campur dalam Pilpres Turki yang Digelar Hari Ini
"Tapi saya berencana untuk berbicara dengan Putin lagi pada waktunya," katanya.
Kedua pemimpin negara itu berbicara melalui telepon pada awal Desember.
Selama panggilan telepon selama satu jam itu, Scholz mendesak Putin untuk menarik pasukan Moskow dari Ukraina.
Baca Juga: Upaya Pembunuhan Putin, Istana Kremlin Diserang! Rusia Tembak Jatuh Dua Drone
Sementara Putin menuduh Barat melakukan kebijakan yang destruktif.
Sejak itu, ketegangan hanya meningkat antara Moskow dan Berlin, terutama atas keputusan pemerintah Scholz pada Januari untuk mengizinkan pengiriman tank tempur berat buatan Jerman ke Ukraina.
Dalam wawancara tersebut, Scholz menegaskan bahwa tujuannya tetap untuk secara aktif mendukung Ukraina.
Baca Juga: Memanas, Putin Tanda Tangani Dekrit Balasan Tindakan Hukum Perampasan Aset Rusia di Luar Negeri
Tetapi pada saat yang sama disebut mencegah konflik langsung antara NATO dan Rusia.
Scholz mengatakan bahwa Putin harus memahami bahwa perang tidak dapat diakhiri dengan membuat 'perdamaian dingin'.
"Sebaliknya ini tentang perdamaian yang adil, dan prasyarat untuk itu adalah penarikan pasukan Rusia," tambahnya.