SINAR HARAPAN - KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menanggapi pemberitaan delapan warga negara Indonesia (WNI) yang diduga membayar tiket kereta cepat Shinkansen secara tidak semestinya.
“KBRI Tokyo senantiasa mengimbau WNI yang berada di Jepang untuk mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku,” kata Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Tokyo Meinarti Fauzie kepada ANTARA di Tokyo, Rabu.
Informasi sempat viral di sosial media, yakni Instagram dan TikTok, yang menyebutkan bahwa delapan WNI terpantau kamera pengintai melintasi ticketing gate dengan cara tidak semestinya di sebuah stasiun.
Baca Juga: Kapal Pencari Ikan China Tenggelam di Samudera Hindia, 39 Awak Hilang Termasuk 17 WNI
Delapan orang yang diduga WNI tersebut diduga tidak membayar tiket kereta cepat Shinkansen sesuai dengan harga.
Atau dikenal dengan istilah “menembak” tiket, yakni hanya satu orang yang membeli tiket resmi sementara yang lain menyerobot.
Sebuah video lain juga menunjukkan sejumlah terduga WNI calon penumpang Shinkansen diperiksa petugas stasiun terkait aksi itu.
Baca Juga: Ditangkap di Bekasi, Ini Tampang Dua Tersangka Tindak Pidana Perdagangan Orang 20 WNI di Myanmar
Meinarti mengingatkan bahwa aparat setempat di Jepang memiliki hak untuk melakukan tindakan dan proses hukum apabila ada warga negara asing yang melakukan pelanggaran hukum.
Namun, ia mengaku pihaknya belum menemukan pemberitaan di media massa arus utama di Jepang serta belum mendapatkan informasi dari pihak-pihak terkait tentang kasus tersebut.
Dia menambahkan bahwa KBRI juga belum mendapatkan pemberitahuan dari otoritas Jepang terkait kasus itu.
“KBRI Tokyo masih terus menelusuri kebenaran informasi dari kabar yang beredar di sosial media tersebut dengan menelusuri pemberitaan resmi di Jepang, baik dari media yang berbahasa Jepang maupun Inggris serta berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Dalam pesan melalui akunnya di Instagram yang diunggah hari ini Rabu (24 Mei), KBRI Tokyo juga mengimbau WNI di Jepang untuk tetap menaati peraturan setempat.
"Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung," kata KBRI.***
Artikel Terkait
90 WNI Korban Gempa Turki Pilih Pulang ke Tanah Air, Didominasi Pelajar dan Mahasiswa
Bekerja Tanpa Visa Sesuai, KBRI Beijing Perintahkan WNI Bermasalah Pemegang SPLP Tinggalkan China
Masih Hilang, Pencarian 6 WNI yang Jadi Awak Kapal Terbalik di Perairan Dekat Okinawa Jepang Terus Berlangsung
Disebut Berkontribusi Baik, KBRI Tokyo Apresiasi 3 WNI yang Selamatkan Anak Tenggelam di Oyama Jepang
Sejumlah Wilayah Turki Diterjang Banjir Hebat, KBRI Ankara Sebut Tak Ada WNI yang Jadi Korban Bencana
Buronan Jepang Yamazaki Yusuke Tinggal di Sebuah Apartemen Wilayah Jakarta, Miliki Teman Penjamin WNI
Mantul, Shalat Id di Taiwan Memecahkan Rekor Diikuti 15 Ribu WNI! Dilaksanakan dalam Enam Gelombang