SINAR HARAPAN - LEBIH dari 90 pejabat senior dan perwakilan dari 53 lembaga di kawasan Indo-Pasifik, bersama dengan aktor regional lainnya bertemu di Bali pada 24-25 Mei 2023.
Pertemuan ini bertujuan membahas tentang struktur tata kelola Indo-Pasifik Regional Information Sharing (IORIS) di masa depan.
IORIS dirancang untuk memfasilitasi koordinasi dan pertukaran informasi antar lembaga dan untuk menanggapi secara efektif ancaman keamanan maritim dan mendukung perikanan berkelanjutan.
Baca Juga: Jadwal Padat, Presiden Jokowi Hadiri 10 Pertemuan di Hari Pertama KTT G7
Selama dua hari, peserta akan mempertimbangkan proses perlihan ke manajemen umum sistem, untuk memfasilitasi penggunaan yang koheren dan efisien untuk semua pengguna IORIS.
Juga sambil memastikan implementasi jangka panjang dan keberlanjutan platform.
Ini akan dimulai dengan pembentukan Komite Pengarah IORIS pertama di Bali, yang akan mengarah pada pembentukan sejumlah kelompok kerja pendukung.
Baca Juga: Presiden Jokowi Siap Pimpin Dua Pertemuan pada Hari Ini di KTT ke-42 ASEAN Termasuk Sesi Retreat
Setelah terbentuk, tata kelola regional IORIS akan menetapkan panduan strategis tentang pengelolaan, pengembangan, administrasi, dan dukungan teknis di masa mendatang dari platform IORIS itu sendiri.
Ini lebih lanjut meningkatkan pertukaran informasi dan manajemen krisis/insiden, memperkuat kerja sama antar-lembaga dalam pengawasan maritim, termasuk dalam mendukung perikanan berkelanjutan.
Acara ini diselenggarakan oleh Uni Eropa (UE) bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.
Acara ini dilaksanakan oleh CRIMARIO II, sebuah proyek pembangunan kapasitas maritim yang didanai Uni Eropa.
Membuka acara tersebut, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia merangkap Brunei Darussalam, H.E. Vincent Piket.
Ia menggarisbawahi, “Pertemuan yang diselenggarakan bersama oleh UE, CRIMARIO, dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia ini adalah contoh yang bagus dari keterlibatan kami di kawasan Indo-Pasifik: menyatukan mitra Asia, Afrika, Amerika, dan Eropa di platform bersama untuk berkolaborasi dalam keselamatan dan keamanan maritim. Inilah inti dari Strategi Kerjasama UE di Indo-Pasifik.”
Artikel Terkait
Negara-negara Uni Eropa, Norwegia, Ukraina dan Inggris Dilarang Melintas di Wilayah Rusia
Uni Eropa Desak Rusia Batalkan Penangguhan Kesepakatan Laut Hitam dan Melanjutkan Ekspor Rusia
Sembilan Negara Uni Eropa Rencanakan Paket Sanksi untuk Iran Atas Pelanggaran HAM Tangani Pengunjuk Rasa
Inggris dan Uni Eropa Bakal Boikot Delegasi Rusia pada KTT G20 di Bali, Berencana Lakukan Pemogokan
Moskow Nyatakan Tak Terima Pembatasan Harga oleh Uni Eropa dan G7
Kroasia Kini Gunakan Mata Uang Euro, Jadi Negara ke-20 yang Adopsi Euro di Uni Eropa
Memanas, Uni Eropa dan China Desak DK PBB Adakan Pertemuan Setelah Menteri Keamanan Israel Kunjungi Al Aqsa
Jatuhkan Sanksi ke Junta Myanmar, Uni Eropa Sebut Alasan Pelanggaran Hak Asasi Manusia