SINAR HARAPAN - JUMLAH korban tewas dari sekte sesat di Kenya mencapai 90 orang pada Selasa, 25 Maret 2023.
Ini termasuk anak-anak, karena polisi mengatakan penyelidik menghentikan pencarian mayat karena kamar mayat penuh.
Penemuan kuburan massal di hutan Shakahola dekat kota pesisir Malindi telah mengejutkan warga Kenya.
Baca Juga: 21 Orang Pengikut Sekte Sesat di Kenya Tewas, Yakini Akan Bertemu Yesus dengan Kelaparan
Pemimpin kultus Paul Mackenzie Nthenge dituduh membuat para pengikutnya tewas dengan berkhotbah bahwa kelaparan adalah satu-satunya jalan menuju Tuhan.
Ada kekhawatiran lebih banyak mayat ditemukan setelah tim pencari menemukan 17 mayat.
Penyelidik mengatakan anak-anak merupakan mayoritas korban dari "Pembantaian Hutan Shakahola".
Baca Juga: Tersisa 100 Ekor di Alam, Kenya Berupaya Selamatkan Antelop Gunung dari Kepunahan
Pemerintah Kenya telah berjanji untuk menindak kelompok keagamaan pinggiran di negara yang sebagian besar beragama Kristen itu.
"Kami tidak tahu berapa banyak lagi kuburan, berapa banyak mayat lagi, yang kemungkinan akan kami temukan," kata Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki kepada wartawan.
Ia menambahkan bahwa kejahatan tersebut cukup serius untuk menuntut tuduhan terorisme terhadap Nthenge.
Baca Juga: 21 Orang Pengikut Sekte Sesat di Kenya Tewas, Yakini Akan Bertemu Yesus dengan Kelaparan
Mayoritas korban tewas adalah anak-anak, menurut tiga sumber yang dekat dengan penyelidikan.
"Mayoritas jenazah yang digali adalah anak-anak," kata seorang penyelidik forensik kepada AFP tanpa menyebut nama.***
Artikel Terkait
Sadis, Ibu Ini Diduga Membunuh dan Membakar Bayinya Saat Tinggal di Sekte Sesat
Api Kudus Muncul di Gereja Makam Suci di Yerusalem Menjelang Paskah Kristen Ortodoks
Perlihatkan Sekte Sesat 'Ibu', 'Pengabdi Setan 2 The Communion' Segera Tayang: Simak Sinopsis dan Trailernya
Warga Palestina Kecam Pemukim Israel yang Merusak Pemakaman Kristen di Yerusalem Timur
Profil Jeong Myeong Seok, Pemimpin Sekte Sesat JMS dari Korea Selatan yang Dipenjara 10 Tahun Karena Pelecehan