SINAR HARAPAN - PULUHAN ribu warga Israel turun ke jalan, termasuk di Tel Aviv.
Ini dilakukan guna memprotes tindakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant setelah sang menteri menentang rencana amandemen sistem peradilan di negara itu.
Menurut laporan laman The Guardian, Gallant meminta Netanyahu agar mencabut rencana amandemen yang sudah memecah belah rakyat Israel itu.
Baca Juga: Menteri Israel Akui Komentar Kota Palestina Dimusnahkan 'Salah Ucap' Karena Terlalu Emosi
Beberapa masa belakangan ini, gelombang protes menentang proposal Netanyahu ini mengguncang Israel yang disebut-sebut juga membuat kecewa pihak militer.
Netanyahu ngotot meloloskan proposal perombakan sistem peradilan di Israel walaupun ditentang luas di negerinya, termasuk oleh kalangan bisnis dan elite politik.
Gallant menjadi anggota kabinet senior pertama dari Partai Likud yang angkat bicara menentang rencana Netanyahu.
Baca Juga: Ilegal Menurut Hukum Internasional, DK PBB Kecam Rencana Israel Perluas Pembangunan Permukiman di Tepi Barat
Kabarnya, langkah Gallant bakal segera diikuti oleh Menteri Kebudayaan Micky Zohar yang sudah menyatakan Partai Likud akan mendukung Netanyahu jika usul perombakan sistem peradilan itu ditarik.
Pekan ini parlemen Israel akan menggelar pemungutan suara untuk meloloskan rencana Netanyahu itu yang jika sampai menjadi undang-undang akan membatasi kewenangan sistem peradilan negara itu, termasuk mahkamah agungnya.
Protes besar di Israel itu juga mendominasi laporan media-media negara itu, termasuk Jerusalem Post dan Haaretz.
Baca Juga: Sembilan Warga Palestina Tewas dalam Serbuan Tentara Israel di Tepi Barat
Haaretz, dalam pemberitaannya pada Senin, menyebutkan bahwa selain terjadi gelombang besar demonstrasi di ibu kota Tel Aviv, rangkaian kecaman muncul terhadap Netanyahu.
Tokoh kelompok oposisi, Yair Lapid, bahkan sampai menyebut Netanyahu sebagai ancaman terhadap Israel, sedangkan mantan perdana menteri Naftali Bennet menyebut Israel berada dalam bahaya terbesar sejak Perang Yom Kippur pada 1973.
Sementara itu dari New York, Konsul Jenderal Israel di kota di Amerika Serikat Asaf Zamir menyatakan mundur dari jabatannya karena memprotes rencana Netanyahu.***
Artikel Terkait
Qatar Minta Komunitas Internasional Ambil Tindakan Tegas Terhadap Provokasi Israel di Kompleks Masjid Al Aqsa
Warga Palestina Kecam Pemukim Israel yang Merusak Pemakaman Kristen di Yerusalem Timur
Indonesia Kecam Kunjungan Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir ke Komplek Masjid Al Aqsa
PM Israel Benjamin Netanyahu Dituding Hapuskan Demokrasi di Israel
Menlu RI Ajak Dunia Lakukan Upaya Damai untuk Selesaikan Isu Palestina dan Akhiri Pendudukan Israel
Arab Saudi Sebut Israel Tak Antusias Temukan Solusi Masalah Palestina, Desak Perundingan Kedua Pihak
Puluhan Ribu Warga Israel Turun ke Jalan, Protes Rencana Reformasi Peradilan Pemerintahan PM Netanyahu