Pasukan Amerika Serikat Korea Selatan Lakukan Pelatihan Pengerahan Peluncur Jarak Jauh THAAD

- Minggu, 26 Maret 2023 | 09:35 WIB
Dokumen foto uji terminal peluru kendali Amerika Serikat (AS) yang dipublikasikan Badan Pertahanan Rudal di Departemen Pertahanan AS (Pentagon).  (ANTARA/Reuters)
Dokumen foto uji terminal peluru kendali Amerika Serikat (AS) yang dipublikasikan Badan Pertahanan Rudal di Departemen Pertahanan AS (Pentagon). (ANTARA/Reuters)

SINAR HARAPAN - PASUKAN Amerika Serikat Korea (USFK) pada Jumat 24 Maret 2023 mengatakan telah melakukan pelatihan pertama pengerahan peluncur "jarak jauh" sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korea Selatan (Korsel).

Militer AS memublikasikan satu set foto pelatihan pada Minggu, beberapa jam setelah media pemerintah Korea Utara (Korut) melaporkan negara itu melakukan latihan yang melibatkan drone serangan bawah air dan peluncuran rudal jelajah awal pekan ini.

"Pelatihan pasukan THAAD kami meningkatkan kesiapan tempur unit, postur pertahanan gabungan dalam aliansi, menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung dan mempertahankan ROK dan semakin memperkuat keamanan dan stabilitas di Semenanjung Korea," kata USFK dalam sebuah rilis pers.

Baca Juga: Kim Jong Un Perintahkan Peningkatan Produksi Biji-bijian Korea Utara di Tengah Isu Kekurangan Pangan Kronis

ROK merupakan singkatan dari nama resmi Korea Selatan, Republik Korea.

Latihan berlangsung bersamaan dengan latihan reguler Freedom Shield Korsel-AS yang berlangsung selama 11 hari dan berakhir pada Kamis 23 Maret 2023.

Penggunaan peluncur jarak jauh sejalan dengan program peningkatan militer AS yang dirancang untuk merampingkan dan mengintegrasikan sistem pertahanan rudal THAAD dan Patriot ke dalam satu program untuk operasi keamanan yang canggih dan lebih fleksibel.

Baca Juga: Profil Jeong Myeong Seok, Pemimpin Sekte Sesat JMS dari Korea Selatan yang Dipenjara 10 Tahun Karena Pelecehan

Latihan dilakukan saat Pemerintahan Seoul mendorong "normalisasi" baterai THAAD di Seongju, 217 kilometer bagian tenggara Seoul, yang berstatus instalasi "sementara" sembari menunggu penilaian dampaknya terhadap lingkungan.

"Normalisasi operasi dan kemampuan Terminal High Altitude Area Defense memberikan USFK kesiapan lebih besar untuk memastikan sumber daya unit yang berkelanjutan, serta menyediakan peluang lebih besar memodifikasi desain pertahanan menggunakan opsi peluncuran jarak jauh," kata USFK.

Sementara itu, Angkatan Udara Korsel dan AS melakukan latihan tembakan udara di Laut Kuning dari Senin hingga Jumat, sehubungan dengan latihan FS, menurut pejabat di Korsel.

Baca Juga: Profil Jeong Myeong Seok, Pemimpin Sekte Sesat JMS dari Korea Selatan yang Dipenjara 10 Tahun Karena Pelecehan

Korsel mengerahkan pesawat tempur penghindar radar F-35A, F-15Ks, KF-16s, F-16s dan F-4Es, sementara AS mengerahkan pesawat tempur A-10.

Jet F-35A menembakkan rudal udara-ke-udara AIM-9X dan AIM-120 serta bom udara-ke-darat, GBU -31, sementara pesawat A-10 melontarkan rudal udara-ke-darat AGM 65 dan GBU-31 dan bom GBU-38.***

Editor: Rosi Maria

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X