Pertemuan Putin dan Xi Jinping Memicu Peningkatan Permohonan Visa China dari Rusia

- Rabu, 22 Maret 2023 | 09:19 WIB
Xi Jinping bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Senin 20 Maret 2023. (Twitter.com/S.L.Khantan)
Xi Jinping bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Senin 20 Maret 2023. (Twitter.com/S.L.Khantan)

SINAR HARAPAN - PERTEMUAN Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping memicu tingginya permohonan visa China oleh warga Rusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Selasa 21 Maret 2023, mengatakan bahwa staf Kedutaan dan Konsulat Jenderal China di Rusia sampai bekerja lembur untuk mengatasi tingginya permohonan visa China itu.

"Sejak pekan lalu kami telah mengoptimalkan pelayanan visa dan kebijakan memfasilitasi warga asing yang hendak mengunjungi China," ujarnya.

Baca Juga: ICC Sebut Surat Perintah Penangkapan Putin Berlaku Seumur Hidup, Bahkan Jika Perang Ukraina Berakhir

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa China dan Rusia menyongsong kemitraan strategis dan komprehensif era baru dengan sejumlah besar warga kedua negara melakukan perjalanan dua arah.

"Kedutaan dan Konsulat China di Rusia telah bekerja dua kali lipat untuk memberikan pelayanan visa dengan menambah jam kerja dan menyediakan lebih banyak tempat untuk reservasi dan sarana lainnya," ujarnya.

Proses penerbitan visa di kedutaan dan konsulat China di Rusia, lanjut dia, juga telah dipercepat.

Baca Juga: Xi Jinping Lakukan Kunjungan Kenegaraan ke Rusia, Putin Memuji Presiden China Sebagai 'Teman Lama yang Baik'

Usai pertemuan, Putin dan Xi menggelar konferensi pers di Kremlin, Rusia, pada Senin 20 Maret 2023.

Kedua kepala negara bertetangga itu bersepakat memperkuat kerja sama di bidang perdagangan energi, sumber daya, dan produk elektromekanis.

Rusia-China juga menyepakati peningkatan ketahanan industri dan rantai pasokan dengan memperluas kerja sama pada beberapa bidang, di antaranya teknologi informasi, ekonomi digital, pertanian, dan jasa.

 

 

Terkait krisis Ukraina, Xi menyatakan bahwa China selama ini mematuhi tujuan dan prinsip yang terkandung dalam Piagam PBB, tidak memihak, dan secara aktif mendorong pembicaraan damai.

China berdiri tegak demi tercapainya perdamaian, demikian disampaikan Xi sebagaimana dirilis oleh MFA pada Rabu pagi.***

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X