Inggris Menolak Pembakar Al Quran Rasmus Paludan Masuk, Sebut Terdaftar dalam 'Indeks Peringatan'

- Selasa, 21 Maret 2023 | 13:57 WIB
Aksi pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan menuai kecaman dari umat muslim seluruh dunia. (Instagram.com/behindpakistan)
Aksi pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan menuai kecaman dari umat muslim seluruh dunia. (Instagram.com/behindpakistan)

SINAR HARAPAN - INGGRIS pada Senin, 20 Maret 2023 mengatakan akan menolak masuk politisi sayap kanan Denmark Rasmus Paludan yang akan melakukan aksi provokatif membakar kitab suci umat Muslim Al Quran.

Menteri Dalam Negeri Urusan Keamanan Inggris Tom Tugendhat mengatakan Paludan telah dimasukkan ke dalam daftar ‘indeks peringatan’ dan tidak akan diizinkan memasuki Inggris untuk melakukan aksi pembakaran Al Quran.

Hal itu disampaikan Tugendhat saat menjawab pertanyaan dari perwakilan Wakefield dari partai Buruh Simon Lightwood.

Baca Juga: PM Inggris Rishi Sunak Sebut Pakta Nuklir Australia, Inggris, dan Amerika Serikat AUKUS 'Berita Bagus'

“Politisi sayap kanan Denmark yang Islamofobia Rasmus Paludan mengatakan ia akan melakukan perjalanan dari Denmark ke Wakefield untuk satu tujuan yaitu membakar Al Quran di ruang publik,” kata Lightwood saat bertanya kepada sejumlah menteri di Dewan Rakyat Inggris.

"Paludan sebelumnya dipenjara di Denmark karena ujaran kebencian dan rasisnya. Dia orang berbahaya yang seharusnya tidak diizinkan masuk ke negara ini. Bisakah Menteri Dalam Negeri meyakinkan saya dan komunitas saya bahwa pemerintah mengambil tindakan untuk mencegah hal ini?," ujar Lightwood bertanya.

Tugendhat mengatakan Paludan tidak akan diizinkan memasuki Inggris untuk aksi pembakaran Al-Quran.

Baca Juga: Pertama di Liga Inggris, Chelsea Ajak Umat Islam Buka Puasa Bersama di Sisi Lapangan Stadion Stamford Bridge

“Saat ini saya informasikan kepada dewan bahwa Paludan telah masuk ke dalam daftar peringatan dan untuk itu perjalanannya ke Inggris tidak akan kondusif untuk kebaikan publik dan dia tidak akan diizinkan masuk,” kata Tugendhat.

Pekan lalu​​​​​​​, Paludan melalui media sosial mengatakan bahwa ia akan melakukan perjalanan ke kota Wakefield di Inggris untuk membakar Al-Quran pada hari pertama bulan suci Ramadan.

Paludan, yang adalah ketua partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras), membakar Al-Quran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada Januari dengan perlindungan dari polisi dan izin dari otoritas Swedia.

Baca Juga: Ikuti Langkah AS dan Inggris, Selandia Baru Melarang Penggunaan TikTok di Gadget Parlemen dan Pemerintah

Pekan berikutnya, ia kembali membakar Al-Quran di depan sebuah masjid di Denmark hingga memicu kecaman dari banyak negara berpenduduk mayoritas Muslim, seperti Turki.***

Editor: Rosi Maria

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X