SINAR HARAPAN - KANTOR Presiden Rusia (Kremlin) meminta para pejabat yang terlibat dalam persiapan Pemilihan Presiden 2024 untuk berhenti menggunakan iPhone, demikian harian Kommersant melaporkan.
Perintah itu dikeluarkan karena pemerintah khawatir alat komunikasi itu rentan disusupi oleh intelijen Barat.
Mengutip sejumlah sumber anonim, harian itu melaporkan bahwa Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Sergei Kiriyenko meminta para pejabat pada sebuah seminar untuk mengganti ponsel mereka paling lambat pada 1 April.
Baca Juga: Cerah! Apple Bakal rilis iPhone 14 dan iPhone 14 Plus Warna Baru, Ini Detailnya
"Semua sudah berakhir untuk iPhone: buang saja atau berikan kepada anak-anak," tulis Kommersant, mengutip seorang peserta seminar.
Saat ditanya tentang hal itu pada Senin, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dia tidak bisa mengonfirmasi laporan itu.
"Ponsel cerdas tidak boleh dipakai untuk urusan dinas," kata Peskov kepada pers.
Baca Juga: Mau Beli iPhone Lebih Murah dari Harga Pasaran Tapi Tetap Bergaransi? Ini 7 Cara yang Bisa Anda Coba
"Ponsel cerdas apa pun memiliki mekanisme yang cukup terbuka, apa pun sistem operasinya, baik Android maupun iOS. Secara natural, ponsel-ponsel itu tidak digunakan untuk kepentingan dinas," katanya.
Apple, produsen iPhone, belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Menurut laporan Kommersant, Kremlin akan menyediakan ponsel pengganti iPhone.
Disebutkan pula bahwa larangan menggunakan iPhone ditujukan kepada mereka yang terlibat dalam urusan politik dalam negeri, bidang yang menjadi tanggung jawab Kiriyenko.
Presiden Vladimir Putin selalu mengatakan dirinya tidak memiliki ponsel cerdas, meskipun Peskov pernah mengatakan Putin selalu menggunakan internet.
Tak berapa lama setelah Rusia mengerahkan pasukan ke Ukraina tahun lalu, badan mata-mata AS dan Inggris mengaku mendapatkan informasi intelijen bahwa Putin berencana menginvasi Ukraina.
Baca Juga: Apple Rilis iOS 16.3.1 untuk Pengguna iPhone, Apa Fitur-fitur Barunya?
Tidak dijelaskan dari mana mereka mendapatkan informasi tersebut.***
Artikel Terkait
Rusia dan Ukraina Pertama Kalinya Bertukar Sandera, 9 Tentara Kremlin Ditukar Walikota Melitopol
Ngeri, Kremlin Sebut Rusia Akan Gunakan Senjata Nuklir Jika Terancam
Ajudan Putin Hengkang dari Kremlin, Putuskan Meninggalkan Rusia
Kremlin Sebut Jika Tak Diundang ke KTT G20 Bali 'Tidak Fatal'
Jubir Kremlin: Operasi Khusus di Ukraina Mungkin Akan Berakhir di Masa Mendatang
Dituduh Tak Mematuhi Polisi, Rusia Tangkap Politisi Oposisi yang Menentang Kremlin