SINAR HARAPAN - PEMERINTAH China menghapus aturan yang mewajibkan pemakaian masker terhadap peserta didik dan tenaga pengajar di dalam lingkungan sekolah atau kampus.
"Setelah tahun ajaran baru dimulai, tidak lagi diwajibkan bagi guru dan murid mengenakan masker selama jam sekolah," demikian pernyataan pers bersama yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Komisi Kesehatan Nasional, dan Badan Nasional Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular.
Ketiga instansi tersebut dalam pernyataan bersama yang dipantau di Beijing pada Sabtu selanjutnya menyarankan para peserta didik dan tenaga pengajar mengenakan masker.
Baca Juga: Jiang Yanyong, Dokter yang Membuka Tabir Wabah SARS di China Tutup Usia
Ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi kesehatannya masing-masing.
Kebijakan tersebut mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat, terutama kalangan warganet China.
Tanda pagar tentang guru dan murid yang tidak lagi diwajibkan mengenakan masker di dalam lingkungan sekolah mendapatkan perhatian dari 27 juta pengguna Sina Weibo atau Twitter ala China.
Baca Juga: Kanada Hapus Syarat Tes Covid 19 untuk Penumpang dari China, Hong Kong, dan Macau
Lebih dari 300 juta tenaga pengajar dan peserta didik telah kembali beraktivitas di sekolahan sejak Februari setelah libur panjang Tahun Baru Imlek yang bersamaan dengan Festival Musim Semi.
Hong Kong dan Makau telah terlebih dulu menerapkan kebijakan bebas penggunaan masker tersebut setelah tiga tahun berjuang menghadapi pandemi Covid 19.***
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu China Qin Gang, Bahas Stabilitas Kawasan hingga Proyek IKN
Bertemu Qin Gang, Menlu Retno Ajak China untuk Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan, Investasi, dan Infrastruktur
Kunjungan Menlu Qin Gang Dinilai Sangat Strategis, Pengamat Sebut China Anggap RI Salah Satu Mitra Penting
Tambang Batu Bara di Mongolia Dalam China Runtuh, Akibatkan 2 Tewas dan 53 Orang Hilang
Jadi Fenomena Baru di Dunia Teknologi! Akses Aplikasi ChatGPT OpenAI Dibatasi di China, Apa Sebab?
Fantastis! China Umumkan Anggaran Pertahanan Rp3,4 Kuadriliun untuk Jaga Kedaulatan Nasional
China Kecam Rencana Jerman Melarang Komponen dari Huawei dan ZTE dalam Jaringan Komunikasi