SINAR HARAPAN--Sedikitnya 12 orang dilaporkan tewas dalam gempa bumi 6,8 skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah pesisir Ekuador dan Peru utara.
Gempa bumi ini dikabarkan telah menimbulkan kerusakan struktural pada banyak rumah, sekolah, dan pusat kesehatan. "Tim darurat dimobilisasi untuk menawarkan semua dukungan mereka kepada mereka yang terkena dampak," kata Presiden Ekuador Guillermo Lasso dalam sebuah tweet seperti dikutip dari Reuters, Minggu (19/3/2023).
Dikutip rri.co.id, gempa tercatat oleh Survei Geologi AS (USGS) dengan kedalaman 66,4 km sekitar 10 kilometer dari kota Balao di provinsi Guayas. Namun, gempa tersebut dilaporkan tidak menimbulkan tsunami.
Badan komunikasi kepresidenan mengatakan, gempa menyebabkan 11 orang tewas di provinsi El Oro dan satu kematian di Azuay. Selain itu, beberapa warga dirawat di rumah sakit karena mengalami cedera.
Lalu banyak rumah, bangunan pendidikan, dan pusat kesehatan telah rusak, serta beberapa jalan raya tertutup tanah longsor akibat gempa. Bandara Santa Rosa mengalami kerusakan ringan, tetapi tetap beroperasi.
Sekretariat Manajemen Risiko Ekuador mengatakan, kematian di provinsi Azuay terjadi ketika tembok runtuh menimpa sebuah kendaraan. Di provinsi lain, kerusakan struktural termasuk dermaga yang runtuh dan dinding supermarket runtuh.