SINAR HARAPAN - PRESIDEN RI Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.
Menlu RI Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa itu adalah kunjungan resmi pertama Menlu Qin Gang setelah dilantik pada Desember lalu.
"Kunjungan ini adalah kunjungan resmi pertama Menlu China ke kawasan kita, dan Jakarta untuk kali ini merupakan tujuan tunggal," kata Retno seusai pertemuan sebagaimana keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta.
Baca Juga: Menlu China Qin Gang Bakal Bertemu Jokowi dalam Kunjungan ke Indonesia, Bakal Bahas Topik Ini
Menlu Retno mengatakan Presiden Jokowi menyampaikan kepada Menlu Qin Gang pentingnya peningkatan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan antara Indonesia-China.
Terlebih, Menlu Retno mengingatkan bahwa China sampai saat ini merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dan neraca perdagangan Indonesia-China semakin lama kian seimbang.
Presiden Jokowi juga sempat membahas beberapa kerja sama strategis yang perlu ditingkatkan di antara kedua negara bersama Menlu Qin Gang.
Beberapa di antaranya adalah penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, pembangunan green industrial park di Kalimantan, pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara, hingga hilirisasi industri yang tengah digencarkan Pemerintah Indonesia.
"Menlu China menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan hubungan atau kerja sama ekonomi dengan Indonesia, termasuk untuk memperbesar impor dari Indonesia terutama untuk produk-produk pertanian," papar Retno.
Presiden Jokowi juga sempat menekankan pentingnya Indonesia-China mengambil peran sebagai motor perdamaian dan stabilitas di kawasan, mengingat hal itu menjadi prasyarat berlangsungnya pembangunan ekonomi.
Menurut Menlu Retno dalam pertemuan tersebut Menlu Qin Gang juga sempat menyampaikan dukungan China bagi Keketuaan Indonesia di ASEAN.***
Artikel Terkait
China Ingin Pulihkan Penerbangan, Taiwan Didesak Cabut Pembatasan yang Diterapkan di Lintas Selat Taiwan
AS Sebut China Melanggar Kedaulatan dan Terbangkan Balon Mata-mata ke Lebih dari 40 Negara di 5 Benua
Bali Masih Jadi Favorit, Pemerintah Provinsi Yunnan Siap Kirimkan Wisatawan China ke Indonesia
Protes Penembakan Balon, China Tolak Pembicaraan Telepon antar-Menhan dengan AS
Masih Berlanjut, China Sebut Balon Udara AS Sudah Sepuluh Kali Lakukan Pelanggaran di Atas Wilayahnya
Sempat Berhenti Sebulan, Imigrasi China Akan Kembali Keluarkan Visa untuk Warga Korea Selatan
China Jatuhkan Sanksi pada 2 Kontraktor Pertahanan AS, Larang Aktivitas Perdagangan