SINAR HARAPAN - PARA menteri luar negeri Kelompok Tujuh (G7) pada Selasa mengecam serangan terus menerus Rusia terhadap Ukraina dan berjanji bahwa G7 akan mengambil langkah-langkah tambahan untuk melemahkan kemampuan Rusia dalam membiayai perang.
"Kami akan menjatuhkan sanksi ekonomi lebih dalam lagi terhadap Rusia, dan kepada individu dan entitas di dalam dan di luar Rusia yang memberikan dukungan politik atau ekonomi untuk pelanggaran hukum internasional ini," kata G7 dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan G7 tersebut dirilis tiga hari sebelum peringatan satu tahun invasi Rusia di Ukraina.
Baca Juga: Jepang Atur Kunjungan Pemimpin Negara Kelompok Tujuh (G7) ke Museum Bom Atom di Hiroshima
Para menteri G7 meminta semua anggota komunitas internasional agar menolak aksi Rusia dan upayanya dalam mengambil alih wilayah dengan paksa.
"Kami tak tergoyahkan dalam memberi dukungan untuk hak Ukraina dalam mempertahankan diri dari agresi Rusia dan hak Ukraina yang tidak perlu dipertanyakan lagi dalam merebut kembali wilayahnya dari Rusia," kata mereka.
Para menteri G7 itu juga menyebut retorika nuklir yang tidak bertanggung jawab yang disampaikan Rusia tidak akan mengusik atau menghalangi mereka dalam membantu Ukraina.
Baca Juga: Jepang Rencanakan Kunjungan Pemimpin G7 ke Kuil Itsukushima Situs Warisan Dunia UNESCO di Hiroshima
Para pemimpin negara G7 yang beranggotakan Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat, ditambah Uni Eropa, dijadwalkan menggelar pertemuan tingkat tinggi secara daring pada hari peringatan satu tahun perang Rusia-Ukraina.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Senin 20 Februari 2023 menyatakan akan mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengikuti konferensi tingkat tinggi (KTT) G7.
KTT itu akan menjadi yang pertama diselenggarakan oleh perdana menteri Jepang yang mendapatkan giliran mengetuai G7 tahun ini.***
Artikel Terkait
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Yakin Kiev Akan Diserang Lagi oleh Rusia
Rusia Makin Mesra dengan Asia, Upayakan Pembentukan Rezim Bebas Visa dengan Sejumlah Negara Teluk Persia
Takut Kena Pecahan Peluru, Rusia Bangun Kubah Pelindung di Atas Penampungan Limbah Nuklir PLTN Zaporizhzhia
Xi Jinping Desak Rusia Menahan Diri Terhadap Ukraina, Nyatakan Keberatan Atas Penggunaan Senjata Nuklir
Temui Joe Biden, Zelensky Lakukan Kunjungan Luar Negeri Pertama Sejak Invasi Rusia Dimulai
AS Tuduh Korea Utara Jual Senjata ke Tentara Bayaran Rusia, Sebut Melanggar Resolusi PBB
Agen Intelijen Jerman Ditangkap Karena Diduga Jadi Mata-mata Rusia