Jepang dan China Gelar Dialog Keamanan Pertama dalam 4 Tahun di Tengah Perselisihan Dugaan Balon Mata-mata

SINAR HARAPAN - PEJABAT senior Jepang dan China pada Rabu memulai dialog keamanan pertama mereka dalam empat tahun.

Ini dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan rasa saling percaya di tengah perselisihan atas dugaan balon mata-mata yang diterbangkan oleh Beijing.

Pada pertemuan di Tokyo itu, para pejabat urusan luar negeri dan pertahanan kedua negara kemungkinan sepakat untuk terus bekerja sama membangun hubungan bilateral yang konstruktif dan stabil.

Baca Juga: Walau Sudah Turun, 6.364 Warga China Tewas Karena COVID dalam Tujuh Hari

Hal ini dikatakan beberapa nara sumber pemerintah Jepang.

Dari pihak Jepang, Deputi Senior Menteri Luar Negeri Shigeo Yamada dan Wakil Direktur Jenderal Biro Kebijakan Pertahanan Kementerian Pertahanan Atsushi Ando menghadiri pertemuan tersebut.

Sementara dari pihak China, Wakil Menteri Luar Negeri Sun Weidong dan Wakil Direktur Kantor Kerja Sama Militer Internasional Komisi Militer Pusat Zhang Baoqun termasuk peserta pertemuan itu.

Baca Juga: AS Tuduh China Kirim Balon Mata-mata untuk Awasi Situs Senjata Nuklir Sensitif, Biden Perintahkan Tembak Jatuh

Pertemuan terjadi diadakan setelah pekan lalu pemerintah Jepang menyatakan sedikitnya ada tiga benda tak dikenal yang terlihat terbang di wilayah udara negara itu dari 2019 hingga 2021.

Benda-benda terbang itu "diduga kuat" balon tak berawak milik China yang digunakan untuk spionase.

China membantah keterlibatan dalam spionase dan tanpa disertai bukti mengkritik Jepang telah "mengarang cerita untuk mencoreng dan menyerang" Beijing.

Baca Juga: Protes Penembakan Balon, China Tolak Pembicaraan Telepon antar-Menhan dengan AS

Beijing mendesak Tokyo agar berhenti mengikuti jejak Washington dalam membesar-besarkan isu ancaman China.

Untuk menghilangkan kekhawatiran atas dugaan balon mata-mata China.

Pemerintah Jepang baru-baru ini melonggarkan persyaratan bagi Pasukan Bela Diri untuk menggunakan senjata terhadap benda terbang tak berawak yang menyusup ke wilayah udara negara itu.

Baca Juga: AS Sebut China Melanggar Kedaulatan dan Terbangkan Balon Mata-mata ke Lebih dari 40 Negara di 5 Benua

Pada 4 Februari, Amerika Serikat menembak jatuh benda yang tampaknya balon China di lepas pantai timur AS. Peristiwa itu membuat hubungan antara Washington dan Beijing semakin tegang.

Baca Juga: Menlu China Qin Gang Bakal Bertemu Jokowi dalam Kunjungan ke Indonesia, Bakal Bahas Topik Ini

Dialog keamanan Jepang-China sebelumnya berlangsung di Beijing pada Februari 2019.

Kedua negara besar Asia itu juga tetap berselisih mengenai hak atas Kepulauan Senkaku yang dikuasai Tokyo, namun juga diklaim oleh Beijing dan disebut sebagai Diaoyu.  Kepulauan ini terlekat di Laut China Timur.

Kapal penjaga pantai China berulang kali memasuki perairan Jepang di sekitar kepulauan tak berpenghuni itu.

Baca Juga: Menlu RI Sambut Menlu China Qin Gang yang Tiba di Jakarta, Gelar Sidang Komisi Bersama RI-China