SINAR HARAPAN - Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menahan Direktur Utama PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono, setelah sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumeda di Jakarta, Sabtu 29 April 2023 mengatakan Destiawan Soewardjono ditetapkan sebagai tersangka terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank yang dilakukan oleh PT Waskita Karya (persero) Tbk. dan PT Waskita Beton Precast, Tbk.
Ditetapkan sebagai tersangka Kamis (27/4), tapi baru ditangkap Jumat (28/4) dini hari, setelah dilakukan pemeriksaan, penyidik langsung melakukan penahanan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung terhitung sejak, Jumat (28/4) dini hari.
Baca Juga: Tumbuh Positif, Pengguna BNI Mobile Banking Capai 14,3 Juta per Maret 2023
"Untuk mempercepat proses penyidikan, tersangka DES dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari terhitung sejak 28 April 2023 sampai dengan 17 Mei 2023," kata Ketut.
Penyidik menyangkakan Destiawan Soewardjono melanggar Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
"Peranan Tersangka DES dalam perkara ini yaitu secara melawan hukum memerintahkan dan menyetujui pencairan dana Supply Chain Financing (SCF) dengan menggunakan dokumen pendukung palsu, untuk digunakan sebagai pembayaran hutang-hutang perusahaan yang diakibatkan oleh pencairan pembayaran proyek-proyek pekerjaan fiktif guna memenuhi permintaan tersangka," katanya.
Baca Juga: Kapolda Imbau Masyarakat Labuan Bajo Tidak Berunjuk Rasa Saat Pelaksanaan KTT ASEAN
Dalam perkara ini, penyidik sebelumnya telah menetapkan empat orang tersangka, yakni Direktur Operasional II PT Waskita Karya periode 2018 sampai dengan sekarang Bambang Rianto (BR), Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Waskita Karya periode Juli 2020 sampai Juli 2022 Taufik Hendra Kusuma (THK).
Kemudian, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Waskita Karya periode Mei 2018-Juni 2020 Haris Gunawan (HG) dan Nizam Mustafa (NM), selaku Komisaris Utama PT Pinnacle Optima Karya.
Keempat tersangka berkasnya telah dilimpahkan ke Pangadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, dan telah disidangkan.***
Artikel Terkait
Ini Penjelasan Kejaksaan Agung Soal Status Bebas Akhmad Hadian Lukita Tersangka Tragedi Kanjuruhan
Kejaksaan Agung Minta Masyarakat Menghormati Tuntutan Jaksa Penuntut Umum Terhadap Ferdy Sambo Cs
Kejaksaan Agung: Hakim Keliru Saat Jatuhkan Vonis Bebas Terhadap Terdakwa Henry Surya
Kejaksaan Agung Nyatakan Terima Putusan Richard Eliezer
Kejaksaan Agung Hormati Putusan Hakim Terhadap Surya Darmadi yang Divonis 15 Tahun Penjara
Kejaksaan Agung Serahkan Aset Jiwasraya Senilai Rp 3,1 Triliun ke Kementerian BUMN
Mahfud MD Akan Libatkan KPK, Kejaksaan Agung Dan Polri Usut Pencucian Uang di Kemenkeu
Kejaksaan Agung Akan Periksa Lagi Menkominfo Johnny G Plate Besok
Kejaksaan Agung Cekal Dua Pihak Swasta Terkait Korupsi BTS Kominfo
Pembangunan Jalan Tol Japek II Diduga Sarat Persekongkolan dan Korupsi, Kejaksaan Agung Periksa Pimpronya