SINAR HARAPAN - Bank Indonesia (BI) mencatatkan kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) mengalami surplus 4,7 miliar dolar AS pada triwulan IV 2022, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat defisit 1,3 miliar dolar AS.
"Kinerja neraca pembayaran Indonesia pada triwulan IV 2022 tetap solid dan mampu menopang ketahanan eksternal Indonesia," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi, BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin 20 Februari 2023.
Surplusnya kinerja NPI triwulan IV 2022 tersebut ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang tinggi dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial.
Baca Juga: Siap Digelar di Danau Toba, Arena F1 Powerboat 2023 Sudah 99,97 Persen Rampung
Sementara, transaksi berjalan kembali mencatat surplus sebesar 4,3 miliar dolar AS atau 1,3 persen dari produk domestik bruto (PDB), melanjutkan capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar 4,5 miliar dolar AS.
Kinerja transaksi berjalan tersebut bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang terjaga, didukung oleh harga komoditas ekspor yang tetap tinggi.
Selain itu, defisit neraca perdagangan migas menurun seiring dengan tren penurunan harga minyak dunia di tengah kecenderungan peningkatan kebutuhan bahan bakar pada periode hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
Baca Juga: Pendapatan Naik 8,92 Persen, Harga Saham EXCL Tembus Resistance
Defisit neraca jasa membaik ditopang kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebagai dampak positif penyelenggaraan berbagai acara internasional selama periode laporan dan pola musiman akhir tahun.
Surplus transaksi berjalan juga ditopang oleh peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder bersumber dari kenaikan penerimaan hibah pemerintah.
Sementara itu, defisit neraca pendapatan primer meningkat yang dipengaruhi oleh pembayaran imbal hasil investasi kepada investor asing yang meningkat sejalan dengan siklus bisnis dan tren kenaikan suku bunga.
Baca Juga: Subsidi Motor Listrik Sulut Harga Saham Bike Melesat 21,57 Persen
Selain itu, transaksi modal dan finansial mencatat perbaikan dari defisit 5,5 miliar dolar AS atau 1,6 persen dari PDB pada triwulan III 2022 menjadi defisit 0,4 miliar dolar AS atau 0,1 persen dari PDB pada triwulan IV 2022.
"Kinerja positif ini terutama ditopang oleh investasi langsung yang membukukan peningkatan surplus sejalan dengan optimisme investor terhadap prospek perbaikan ekonomi dan iklim investasi domestik yang terjaga," ujar Erwin.
Artikel Terkait
Sandiaga Uno Gelar Bincang Pasar Modal Bagi Para Pelaku Parekraf dan UMKM
Uniqlo Neighborhood Collaboration, Peluang Produk Industri Kreatif Lokal Mejeng di Uniqlo
Panen Raya Padi Secara Nasional Dimulai, Kesediaan Bahan Pangan Jelang Ramadhan Diharapkan Aman
Miss Universe 2022 Lakukan Pemotretan di Bali, Momentum Tepat Untuk Promosi Wisata Bali
Perkuat Transformasi Digital, Pupuk Kaltim Tingkatkan Inovasi Smart Production
Siap Digelar di Danau Toba, Arena F1 Powerboat 2023 Sudah 99,97 Persen Rampung
Gaet Investor Baru, PT KIW Manfaatkan PODCAST
Hadapi Cuaca Ekstrem dan Calo Jelang Lebaran, Begini Strategi ASDP
Subsidi Motor Listrik Sulut Harga Saham Bike Melesat 21,57 Persen
Pendapatan Naik 8,92 Persen, Harga Saham EXCL Tembus Resistance