SINAR HARAPAN - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, menyebut masih terdapat 33 perusahaan yang sudah berproses menuju penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) hingga Februari 2023.
Dari 50 perusahaan pipeline IPO tersebut, ia menjelaskan sebanyak 17 perusahaan sudah resmi melantai di bursa pada awal tahun ini dan 33 perusahaan masih mengantre IPO.
"Yang membahagiakan kami, setelah 59 IPO di 2022. Sudah ada pipeline (berproses) 50 (perusahaan) di awal tahun 2023, baru saja 17 IPO sampai Februari," ujar Nyoman dalam acara Economic Outlook 2023 yang dipantau di Jakarta, Selasa 14 Februari 2023.
Baca Juga: Dukung Ajang F1 Powerboat, PLN Siap Pasok Listrik Andal Berbasis EBT
Adapun, pihaknya menargetkan terdapat sebanyak 70 instrumen baru di pasar modal Indonesia sepanjang 2023 ini atau naik dari tahun 2022 sebanyak 67 instrumen.
Sebelumnya, sepanjang tahun 2022 terdapat 59 perusahaan yang mencatatkan saham perdana di BEI.
"Waran terstruktur kami ada instrumen baru yang kita harapkan bisa menggairahkan pasar dan investor," ujar Nyoman.
Baca Juga: Genjot Bisnis Emas, Harga Saham BRMS Masih Stabil
Dari sisi sektor, ia menjelaskan perusahaan yang sudah dan akan melakukan IPO memberikan sinyal pertumbuhan dari setiap sektornya.
Dengan demikian, pihaknya optimistis pasar modal Tanah Air akan tumbuh positif sepanjang tahun 2023 ditopang oleh pemulihan ekonomi domestik seiring pembukaan pembatasan aktivitas seiring meredanya pandemi COVID-19.
"Ada sekitar 13 sektor di BEI, dari berbagai sektor itu bertumbuh tercermin dari representasi jumlah perusahaan tercatat," ujar Nyoman.
Baca Juga: Bearish Sejak Oktober, Harga Saham KIOS Akhirnya Menguat di Hari Valentine
Dalam kesempatan ini, pihaknya juga menargetkan jumlah investor meningkat hingga 35 persen year on year (yoy) sepanjang tahun ini menjadi 13,92 juta investor dari sebelumnya sebanyak 10,31 juta investor pada tahun 2022.
Selain itu, pihaknya menargetkan rata-rata transaksi harian perdagangan di BEI mencapai Rp14,75 triliun per hari, atau naik dari sebelumnya sebesar Rp14,7 triliun per hari.***
Artikel Terkait
Pendapatan Naik, Laba Bersih Indosat (ISAT) Malah Anjlok 30 Persen
Gelar FYP Fest 2023, Bank Mandiri (BMRI) Tawarkan 68 Proyek dari 25 Developer Properti
Luhut Jajaki Peluang Bisnis Baterai EV dengan Pengusaha Australia
Sah! Eks-Dirut Anggota IDFOOD Jadi Dirut Baru Pupuk Indonesia
Wamenkeu Minta PLN Bertransformasi Hadapi Ketidakpastian Global
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Tingkatkan SDM Sektor Manufaktur Melalui Program ABILEC
118 Pelaku Usaha PMSE Setorkan PPN Rp10,7 Triliun
Bearish Sejak Oktober, Harga Saham KIOS Akhirnya Menguat di Hari Valentine
Genjot Bisnis Emas, Harga Saham BRMS Masih Stabil
Dukung Ajang F1 Powerboat, PLN Siap Pasok Listrik Andal Berbasis EBT