Penuhi Kebutuhan Pasar, Kemendag Tambah Kuota Pasokan MinyaKita

- Rabu, 8 Februari 2023 | 07:49 WIB
Penuhi kebutuhan pasar, Kemendag tambah kuota pasokan MinyaKita.
Penuhi kebutuhan pasar, Kemendag tambah kuota pasokan MinyaKita.

SINAR HARAPAN - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan akan menambah kuota pasokan Minyakita dari sebelumnya 300 ribu ton menjadi 450 ribu ton per bulan sebagai upaya memenuhi kebutuhan pasar.

"Mulai bulan ini akan ditambah. Sebelumnya (kuota) 300 ribu ton per bulan, kita naikkan menjadi 450 ribu ton per bulan," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan usai berkunjung ke Trenggalek, Jawa Timur, Selasa kemarin.

Kebijakan itu diambil menyusul tingginya permintaan minyak goreng subsidi yang dinilai memiliki harga lebih murah Rp14 ribu per liter, sedangkan minyak curah kemasan lainnya dibanderol di kisaran Rp16 ribu hingga Rp18 ribu per liter, bahkan ada yang sampai Rp20 ribu per liter.

Baca Juga: Naik 83 Persen, Setoran Pertamina ke Negara Capai Rp307 Triliun

"Kita akan melarang pembeli secara banyak atau grosir dan akan mengutamakan barang tersebut masuk pasar. Pembelian dibatasi, boleh orang beli minyak 10 liter, harus menyertakan KTP (Kartu Tanda Penduduk)," kata Mendag.

Larangan pembelian Minyakita secara grosir itu diharapkan dapat menjaga kestabilan ketersediaan produk di pasaran, sehingga tidak terjadi kelangkaan yang dapat mempengaruhi harga. Pembelian grosir nantinya berpeluang dijual secara daring, sehingga dinilai kurang relevan sesuai sasaran program minyak goreng pemerintah.

"Sementara untuk pembelian secara daring akan dikurangi dan diprioritaskan barang masuk pasar,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Baca Juga: Indef: Angka Kemiskinan Diproyeksikan Meningkat, Dampak Kenaikan Harga BBM

Minyakita diburu banyak konsumen karena kualitasnya yang baik dan harganya ramah di kantong. Sejumlah pasar tradisional di berbagai daerah kerap mengalami kelangkaan barang dan kenaikan harga, salah satunya terjadi di pasar Basah Trenggalek yang harga minyak goreng curah kemasan mencapai Rp15 ribu hingga Rp15.500 per liter.

“Harganya agak naik, biasanya dijual sesuai tulisan di kemasan Rp14 ribu, tapi dijual Rp15 ribu,” kata Siti, salah satu pedagang di pasar Basar Trenggalek mengacu pada harga penjualan kisaran akhir Januari lalu.

Dia mengaku menjual Minyakita di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) itu karena dapat harga dari distributor Rp14.500. Selain harga yang naik, kata dia, pasokan minyak goreng subsidi itu tak selancar sebelumnya.

Baca Juga: Perkara Petani Milenial, Ridwan Kamil Minta Perangkat Daerah Turun Tangan

Pihaknya berharap dengan tambahan pasokan itu harga minyak goreng itu kembali stabil dengan ketersediaan barang di pasaran.

"Saya sampai tidak enak hati menjual dengan harga Rp15 ribu karena di kemasan sudah tertulis Rp14 ribu/liter. Takutnya kalau ada pelanggan yang mengira kita mengambil untung terlalu banyak. Padahal Rp500 saja. Mending dihapus saja banderol harganya," kata Siti.***

Halaman:

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA, Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X