Pencuri Aset Kripto Senilai US$3,8 Miliar di 2022 Terungkap

- Selasa, 7 Februari 2023 | 09:06 WIB
Pencuri Aset Kripto Senilai US$3,8 Miliar di 2022 Terungkap.
Pencuri Aset Kripto Senilai US$3,8 Miliar di 2022 Terungkap.

SINAR HARAPANperetas yang mencuri sebanyak US$3,8 miliar tahun lalu membuat tahun 2022 mencatatkan rekor terburuk untuk pencurian mata uang kripto.

Pada Senin 6 Februari waktu setempat, Chainalysis melaporkan bahwa peretas di tahun 2022 lalu dipimpin oleh penyerang yang terafiliasi dengan Korea Utara.

Dari laporan tersebut, ditemukan aktivitas peretasan dengan pola "tide and flow" sepanjang tahun, dengan lonjakan transaksi terbesar pada Maret dan Oktober. Oktober adalah satu bulan terbesar untuk peretasan mata uang kripto, diketahui US$775,7 juta dicuri dalam 32 serangan terpisah.

Baca Juga: Dirut MIND ID Ungkap Program Kerja Strategis ANTM, PTBA, TINS, Freeport, dan Inalum di Tahun 2023

Seperti diketahui, pasar uang kripto sangatlah buruk pada 2022, ditandai dengan keruntuhan berbagai perusahaan kripto. Sementara itu, investor dibiarkan merugi besar, memicu para regulator untuk meningkatkan perlindungan konsumen.

Masih berdasarkan laporan yang sama, Chainalysis dan perusahaan lain mengkonfirmasi bahwa peretas yang terkait dengan Korea Utara sejauh ini merupakan peretas mata uang kripto paling produktif.

"Pada 2022, mereka memecahkan rekor pencurian mereka sendiri," katanya.

Baca Juga: Oversubcribed 100 Kali Saham, Saham IRSX Melantai Perdana Hari Ini

Korea Utara membantah tuduhan peretasan atau serangan siber lainnya.

Menurut panel ahli yang memantau sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa, Korea Utara semakin mengandalkan peretasan untuk mendanai program rudal dan senjata nuklirnya, terutama karena perdagangan yang dinyatakan secara publik menyusut di bawah sanksi dan penguncian COVID-19.

"Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa peretasan mata uang kripto adalah bagian yang cukup besar dari perekonomian negara," kata Chainalysis.

Baca Juga: 21 Pinjol Miliki Kredit Macet di Atas 5 Persen

Untuk pertama kalinya tahun lalu, penegak hukum AS menyita US$30 juta dana curian dari peretas yang terkait dengan Korea Utara.

Sementara itu, segmen yang berkembang pesat di sektor mata uang kripto, DeFi, menyumbang lebih dari 82 persen mata uang kripto yang dicuri pada 2022.

Halaman:

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA, Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Erick Thohir: Situasi Global Belum Baik-Baik Saja

Selasa, 28 Maret 2023 | 08:51 WIB
X