Ilustrasi (foto: dok/blog.sanjayams.com)
SINAR HARAPAN--Festival ceria Imlek 2023 di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi momentum membangkitkan sektor kepariwisataan di daerah itu setelah sempat berhenti akibat pandemi COVID-19.
Kepala Dinas pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Rismy Wira Maddona di Sungailiat Jumat mengatakan, festival ceria Imlek yang merupakan kalender tahunan pariwisata diyakini mampu menjadi tonggak kebangkitan dan menata kembali kepariwisataan.
Festival ceria Imlek 2023 mengusung tema "Keharmonisan Dalam Keragaman Budaya" dipusatkan di De’Locomotief – Tongachi Beach berlangsung mulai tanggal 2 sampai 4 Februari 2023 mendatang diisi sejumlah lomba seperti lomba Bangka Noodle Festival, lagu mandarin, festival barongsai, turnamen panco dan serta lomba busana imlek.
Rismy memberikan apresiasi kepada pengelola destinasi wisata di daerah itu yang mampu bertahan meskipun dengan beragam keterbatasan.
"De’Locomotief – Tongachi Beach merupakan salah satu destinasi wisata yang diunggulkan selain keindahan wisata pantai, posisi terletak tidak jauh dari pusat Kota Sungailiat sehingga mudah dijangkau wisatawan," jelasnya.
Even pariwisata ini selain memberikan ruang hiburan kepada masyarakat juga sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan dan memperkenalkan kembali seni budaya etnis Tionghoa kepada masyarakat dan generasi muda.
Rismy mengatakan kegiatan pariwisata tidak hanya sebagai sarana promosi meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan namun juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui bazar UMKM yang disediakan.
"Sektor pariwisata memiliki korelasi erat dengan sektor UMKM yang dikembangkan masyarakat sehingga secara bersamaan kedua sektor ini mampu memberikan kontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat," jelasnya.
Kalender pariwisata Kabupaten Bangka tahun 2023, telah ditetapkan puluhan agenda kegiatan dengan harapan mampu menarik wisatawan dalam dan luar negeri.
Budaya Tionghoa
Wakil Bupati Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Syahbudin menyakini budaya Tionghoa di daerah itu mampu mendukung sektor kepariwisataan yang saat ini mulai bangkit.
"Saya yakin budaya Tionghoa di Kabupaten Bangka mulai dari seni atraksi barongsai, tari mandarin, kelenteng dan yang lain dikemas dalam budaya mampu mendukung dan mempercepat pemulihan sektor pariwisata yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19," kata Wabup di Sungailiat, Jumat.
Dia mengatakan budaya Tionghoa bagi masyarakat umum di Bangka sudah tidak asing karena hubungan keharmonisan antara masyarakat melayu dan etnis Tionghoa cukup akrab hidup berdampingan.
"Masyarakat melayu dengan etnis Tionghoa menjaga dan saling menjunjung tinggi toleransi bahkan di pemerintah daerah juga terdapat pejabat ASN dari etnis Tionghoa," jelasnya.
Wabup mengatakan pepatah yang selalu dipegang masyarakat melayu dengan etnis Tionghoa adalah "Fan Ngin Thong Ngin Jit Jong" yang menggambarkan spirit kebersamaan dimana etnis Tionghoa dan melayu sama saja.
Pemerintah daerah memberikan ruang etnis Tionghoa untuk mengembangkan budayanya seperti kegiatan ceria Imlek 2023 dimana, beragam seni budaya dari etnis Tionghoa ditampilkan.
"Untuk menarik simpati kunjungan wisatawan, sektor pariwisata tidak dapat dipisahkan dengan budaya masyarakat di tempat itu, kedua sektor saling mendukung," katanya.
Syahbudin optimis sektor pariwisata di Kabupaten Bangka mampu bangkit kembali seperti sebelum pandemi COVID-19, hal itu nampak dari kesiapan pelaku pariwisata yang sudah berbenah.
"Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, swasta dan pihak terkait lain bersama-sama mendukung bangkitnya pariwisata guna kepentingan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Artikel Terkait
Mau Staycation di Libur Imlek? Cek 5 Rekomendasi Hotel Daerah Pecinan di Indonesia
Meriahkan Perayaan Tahun Baru Imlek, KAI HAdirkan Barongsai di Stasiun Gambir
Menutup Perayaan Imlek, Anda Bisa Memasak Lontong Cap Go Meh Yang Lezat
Libur Imlek, Korea Selatan Catatkan Kenaikan 12.262 Kasus Harian Covid 19
Mantul, Pulau Bali Jadi Destinasi Favorit Wisatawan Asal Tiongkok Selama Imlek