SINAR HARAPAN - PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem (FUTR) menargetkan untuk mendapatkan dana segar sebesar Rp153 miliar melalui penawaran umum perdana atau IPO sebagai upaya mendukung rencana perseroan dalam memperluas pasar di kawasan Asia Pasifik.
Presiden Direktur FUTR, Jeremy Quek, dalam keterangan yang dikutip pada Rabu 1 Februari 2023, mengatakan bahwa perseroan optimis bisa menjadi yang terdepan di kawasan Asia Pasifik dalam dua tahun ke depan, serta turut berpartisipasi mengembangkan ekonomi digital di Asia Tenggara.
“Upaya berkelanjutan terus kami lakukan untuk tetap terdepan dan mengintegrasikan teknologi terkini seperti AI, Decentralized Economies, Web 3, dan Metaverse, yang akan membantu klien kami mempertahankan serta mengembangkan bisnis mereka,” ujar Jeremy.
Baca Juga: Genjot Kredit, ARTO dan BFIN Perkuat Kerja Sama Pembiayaan
Perseroan akan menawarkan 20 persen dari total saham yang akan dicatatkan atau sebanyak 1,27 miliar lembar saham dengan kisaran harga Rp100-Rp120 per saham.
Secara bersamaan, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,02 miliar waran, yang mana setiap pemegang lima saham yang ditawarkan berhak memperoleh empat Waran Seri I.
Jeremy melanjutkan perseroan optimistis dapat memperluas basis klien di kawasan Asia Pasifik dengan akan berekspansi ke Thailand, Filipina, Vietnam, dan Hong Kong dalam 24 bulan ke depan, yang mana saat ini telah memiliki klien di Singapura dan Malaysia.
Baca Juga: Cukai Rokok Naik, Harga Saham WIIM dan GGRM Kompak Melesat, Kok Bisa?
Selama ini, FUTR telah menyediakan analisis data, memanfaatkan teknologi untuk periklanan digital, serta meningkatkan aset digital melalui pengembangan aplikasi perangkat lunak dengan lebih dari 200 juta user engagement dari lebih dari 25 juta basis pengguna.
Melalui jaringan pusat pelatihan, ke depan perusahaan berinisiatif membangun gudang kreatif untuk mendukung masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
FUTR membukukan laba bersih Rp 8,6 miliar per Agustus 2022, yang mana perusahaan fokus mengembangkan penggunaan Mixed Reality, AI, Web 3.0, Metaverse, dan Decentralized Economies.
Baca Juga: Melesat 9,43 Persen Dalam Sepekan, Saham INDO Ramai Diperdagangkan
Bloomberg memperkirakan nilai ekonomi digital di Asia Tenggara akan mencapai US$1 triliun dan Indonesia akan mencapai Rp4.608 triliun dalam tujuh tahun ke depan pada 2030.***
Artikel Terkait
Minyak Goreng Subsidi Langka, Pedagang Minta Pemerintah Segera Ambil Langkah Tegas
PGE Ungkap Peluang Geothermal RI di Tengah Transisi Energi
Amankan Kapasitas Produksi, Petrokimia Gresik Dapat Tambahan Gas 17 MMSCFD dari PGAS
Konsumsi Batu Bara Domestik Naik 16 Persen di Tahun 2022
Waskita Beton Precast (WSBP) Suplai Produk Perdana Untuk Proyek IKN
Road Map Hilirisasi Investasi Strategis Tuntas, Total Investasi Tembus US$545,3 Miliar
Melesat 9,43 Persen Dalam Sepekan, Saham INDO Ramai Diperdagangkan
Cukai Rokok Naik, Harga Saham WIIM dan GGRM Kompak Melesat, Kok Bisa?
Jadi Mitra Utama BRIS, BSM Umat Resmi Bertransformasi Menjadi BSI Maslahat
Genjot Kredit, ARTO dan BFIN Perkuat Kerja Sama Pembiayaan