SINAR HARAPAN - saham PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (laju) yang baru saja listing di bursa pada akhir perdagangan pekan lalu langsung melesat 35 persen hingga menyentuh Ara (Auto Reject Atas) di harga Rp135.
Pada hari perdagangan perdananya di bursa tercatat 34,84 juta saham laju diperdagangkan dengan nilai mencapai Rp4,7 miliar.
Direktur Investment Banking PT NH Korindo Sekuritas Indonesia Amir S Samirin mengatakan saham laju bisa bertahan dari risiko resesi karena bidang usahanya yang akan ditopang oleh peningkatan konsumsi domestik.
Baca Juga: Saham RANS Entertainment Siap IPO di Bursa Tahun Ini? Cek Faktanya!
“Kami yakin, saham perseroan yaitu laju akan terus bertumbuh dan akan menjadi salah satu saham unggulan di bursa efek nantinya," ujar Amir dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu 29 Januari 2023.
laju adalah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis logistik, pergudangan, transportasi, serta Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), dengan salah satu mitranya yaitu PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).
Amir meyakini MIDI tidak akan terdampak resesi karena daya beli masyarakat yang sangat tinggi pada produk ritel, yang tentunya akan berdampak positif terhadap laju.
Baca Juga: IHSG Sepekan: Asing Borong Saham GOTO dan BBNI, Saham BSBK dan CBRE Paling Buntung
Sebelumnya, Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan pemerintah memiliki tiga strategi dalam menghadapi ancaman resesi tahun 2023.
Strategi tersebut diantaranya, pemberdayaan ekonomi domestik, pengendalian inflasi, dan perbaikan iklim investasi dengan penerapan online single submission di seluruh Indonesia.
Dia menyebut kelancaran distribusi barang akan berperan penting dalam strategi yang diterapkan oleh pemerintah tersebut.
Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas Komoditas Sawit, PTPN V Akselerasi PSR
laju resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (27/1), dengan saham dibuka naik 35 persen ke posisi Rp135 atau menembus batas auto reject atas (Ara) dari harga awal Rp100 per lembar saham.
Perusahaan bidang logistik ini mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 223 kali dan menarik lebih dari 32 ribu investor retail dalam proses pooling.
Artikel Terkait
Terus Dikawal Pemerintah, Progres Proyek Kereta Cepat Capai 84 Persen
Sandiaga Uno Ajak Pengguna TikTok Ciptakan Konten Promosi Ekonomi Kreatif
Pemerintah Berikan Pelatihan Konversi Sepeda Motor BBM ke Listrik
Investasi Bodong Masih Marak, BEI Terus Edukasi Masyarakat
Perusahaan Kosmetik Asuhan BRIN Tambah 3 Produk Skincare dari Minyak Nilam
Kemenperin Fokus Bawa Industri Agro RI Tembus Pasar Eropa
Kasus Babi Mati Mendadak Naik Menjadi 256 Ekor
Tingkatkan Produktivitas Komoditas Sawit, PTPN V Akselerasi PSR
IHSG Sepekan: Asing Borong Saham GOTO dan BBNI, Saham BSBK dan CBRE Paling Buntung
Saham RANS Entertainment Siap IPO di Bursa Tahun Ini? Cek Faktanya!