Hubungan Semakin Panas, China-AS Debat di Pertemuan WTO

- Sabtu, 28 Januari 2023 | 16:05 WIB
Hubungan semakin panas, China-AS debat di pertemuan WTO. (Pixabay)
Hubungan semakin panas, China-AS debat di pertemuan WTO. (Pixabay)

SINAR HARAPAN - Hubungan China dan Amerika Serikat (AS) semakin panas, kedua negara bertukar kritik tajam pada pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada Jumat 27 Januari waktu setempat.

Beijing menyebut Washington sebagai "pengganggu sepihak" dan AS menuduh saingannya melakukan tindakan pembalasan ilegal.

Perdebatan kali ini disulut oleh aksi Amerika Serikat yangmengajukan banding terhadap serangkaian putusan WTO yang melibatkan China, Turki, Norwegia, dan Swiss yang menemukan bahwa tarif logam AS melanggar aturan global.

Baca Juga: Hati-Hati Pembobolan Rekening, Simak Tips Jaga Keamanan Rekening Berikut Ini!

Merespons hal tersebut, Duta Besar China untuk WTO, Li Chenggang, mengatakan bahwa perilaku AS yang meresahkan ini dengan jelas menggambarkan citra AS sebagai pengganggu sepihak, pelanggar aturan, dan pengganggu rantai pasokan.

WTO telah membuat keputusan penting terhadap Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir, termasuk keputusan logam yang melibatkan China dan perselisihan terpisah dengan Hong Kong mengenai pelabelan yang juga diajukan banding oleh Washington.

Washington juga telah lama mengkritik sistem sengketa WTO karena dianggap melampaui batas dan memimpin diskusi untuk melakukan reformasi terhadap sistem tersebut.

Baca Juga: Bank BNI (BBNI) Sukses Jadi Bank dengan Kepuasan Terbaik

Amerika Serikat mengatakan menyesalkan perselisihan tarif logam dengan China bahkan menjadi agenda pada pertemuan tersebut dan menuduh Beijing memberlakukan "tindakan pembalasan sepihak yang ilegal" pada ekspor AS.

"WTO yang berfungsi untuk melindungi kebijakan dan praktik non-pasar China bukanlah kepentingan siapa pun," kata Wakil Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat Maria Pagan, menurut salinan pidatonya.

WTO tidak akan dapat meninjau banding Washington atas kasus logam karena bangku banding teratasnya lumpuh setelah Amerika Serikat memblokir hakim baru.

Baca Juga: MIND ID Kembangkan Komoditas Minyak Astiri

"China akan berharap bahwa AS akan menunjukkan pengendalian diri untuk tidak mengajukan banding atas setiap laporan panel yang tidak menguntungkan ke dalam kekosongan, yang telah dibuat oleh AS sendiri," kata Li.***

 

Halaman:

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA, Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sempat Breakout, Tren Bullish Saham PTIS Berakhir?

Senin, 27 Maret 2023 | 12:57 WIB

Kapal BBM Terbakar, Pertamina Jaga Stok BBM Bali

Senin, 27 Maret 2023 | 08:02 WIB
X