SINAR HARAPAN - Harga minyak mentah jatuh pada akhir perdagangan Rabu 25 Januari 2023 pagi ini, menyusul aksi profit taking (ambil untung) dari reli yang sempat membawa kedua harga minyak mentah acuan WTI dan Brent menembus area resistance.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) jatuh US$1,49 atau 1,8 persen, dan ditutup pada US$80,13 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent merosot US$2,06 atau 2,3 persen, sehingga ditutup pada US$86,13 per barel di London ICE Futures Exchange.
Baca Juga: Dukung Infrastruktur Jaringan di IKN, XL Axiata (EXCL) Mulai Aktifkan BTS 4G di Kalimantan
Aksi profit taking yang di lakukan investor berada disekitar area resistance kedua harga acuan minyak mentah, diketahui US$80,53 merupakan area resistance untuk WTI sejak 27 Desember, dan US$85,91 merupakan area resistance untuk Brent sejak 30 Desember.
Sebelumnya, harga minyak telah mencetak kenaikan yang solid baru-baru ini, yang membuat Brent menetap di level tertinggi sejak akhir November pada Senin 23 Januari 2023, terdorong oleh ekspektasi permintaan yang lebih tinggi di China.
Seperti diketahui, sejak awal Januari 2023 sentimen positif yang ditimbulkan dari pulihnya permintaan China memiliki dampak lebih tinggi yang mendorong reli harga minyak, mengalahkan sentimen negatif dari kekhawatiran atas inflasi dan pelambatan ekonomi global.
Baca Juga: IHSG Diperkirakan Sanggup Sentuh Level 7.510 Hingga Akhir Tahun
Namun, analis OANDA, Edward Moya mengatakan beberapa pedagang dan investor sektor energi masih skeptis tentang seberapa cepat permintaan minyak mentah China akan bangkit kembali pada kuartal ini.
Artikel Terkait
Bank Mandiri (BMRI) Akan Terbitkan Green Bond Rp5 Triliun
PT PP Presisi Catatkan Kontrak Baru Senilai Rp5,24 Triliun Sepanjang 2022
Bank BRI (BBRI) Suntik Dana Stimulus PEN Rp214,6 Triliun
Penduduk Miskin di Depok Hanya 2,53%, Nomor Lima Terendah di Indonesia
Realisasi Investasi Meningkat, Rasio Penyerapan tenaga Kerja Terus Menurun
Bahlil: Realisasi Investasi 2022 Lampaui Target
BBNI Catat Laba Bersih Tertinggi Sepanjang Sejarah BNI
Pefindo Kerek Peringkat Utang Waskita Beton Precast (WSBP)
IHSG Diperkirakan Sanggup Sentuh Level 7.510 Hingga Akhir Tahun
Dukung Infrastruktur Jaringan di IKN, XL Axiata (EXCL) Mulai Aktifkan BTS 4G di Kalimantan