SINAR HARAPAN - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) melalui anak usahanya yakni PT Lippo Cikarang Tbk membantu pemerintah dalam pengelolaan air bersih sesuai standar baku mutu yang mengacu Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017.
"Air bersih ini kami gunakan untuk memenuhi kebutuhan air di kawasan Kota Lippo Cikarang," kata CEO Group LPKR John Riady di Cikarang, Jumat 20 Januari 2023.
Dia menjelaskan Lippo Cikarang bahkan telah memiliki instalasi pengolahan air mandiri yang mengelola air bersih dengan sumber air Sungai Cikarang serta Sungai Tarum Barat.
Baca Juga: Angka Kemiskinan DIY Tertinggi di Indonesia, Apa Pemicunya?
Air bersih hasil pengolahan kemudian dialirkan ke area pelanggan baik industri, komersial, maupun perumahan untuk berbagai keperluan mulai rumah tangga, produksi pabrik, pembuatan produk makanan dan minuman, hingga kegiatan komersial seperti restoran, toko, hotel, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan.
John Riady memastikan bahwa jumlah air baku yang diambil adalah jumlah paling efektif untuk operasi area Lippo Cikarang. Ia pun memastikan air yang didistribusikan dapat ditagih sesuai dengan pemakaian pelanggan.
PT Lippo Cikarang berusaha meningkatkan kinerja pengolahan air bersih dengan mengurangi kerugian air akibat sejumlah tagihan yang tidak terbayar oleh pelanggan melalui pendekatan ini.
Baca Juga: Harga Kedelai Masih Tinggi, Mendag Komitmen Turunkan Harga Jadi Rp11.000-Rp12.000/kg
Pihaknya juga melakukan beberapa strategi meminimalkan jumlah air terbuang di area produksi dan distribusi air dengan memeriksa pemakaian air tanpa menggunakan meteran, meremajakan pipa tua yang rusak, serta efisiensi sistem Backwash Filtrasi Water Treatment Plant.
Kemudian secara rutin memperbaiki kebocoran jaringan dengan cepat dan responsif, serta mengganti alat pengukur jumlah air secara berkala baik di area distribusi maupun produksi.
Selain itu juga dengan menerapkan sistem recycle water, yaitu air yang digunakan kembali dari proses produksi sebagai air baku untuk pengolahan guna meminimalisir jumlah air yang terbuang sekaligus mengurangi asupan air dari sungai.
Baca Juga: Menteri ESDM Bertemu CEO Hitachi Energy di Swiss
"Kami juga membuat waduk atau danau untuk menampung air hujan agar dapat dimanfaatkan kembali, terutama jika terjadi kemarau panjang akibat musim kemarau," katanya.***
Artikel Terkait
Harga CPO Naik, Harga Saham GZCO Ikut Melesat
Pembangunan IKN Masih Gencar, Saham BSBK Kok Malah Anjlok?
Inilah 10 Perusahaan Dengan Gaji Tertinggi di Indonesia, Para Pencari Kerja Wajib Tahu!
Harga Emas Antam Melesat Hari Ini, Jual atau Beli?
Kurs Rupiah turun tipis Setelah Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan
Hampir Breakout MA20, Harga Saham IATA Kembali ke Harga Pembukaan
Sempat Terangkat oleh Jimin BTS dan PSG, Harga Saham DIOR Kembali Jatuh
Harga Kedelai Masih Tinggi, Mendag Komitmen Turunkan Harga Jadi Rp11.000-Rp12.000/kg
Angka Kemiskinan DIY Tertinggi di Indonesia, Apa Pemicunya?
Menteri ESDM Bertemu CEO Hitachi Energy di Swiss